Bagi anda yang masih suka membuka-buka aurat di depan umum mungkin anda belum tahu betapa banyak manfaat yang bisa anda dapatkan dengan menutup aurat anda. Menutup aurat yang baik adalah dengan menggunakan pakaian yang tidak memperlihatkan kulit bagian aurat, tidak memperlihatkan betuk tubuh yang menarik bagi lawan jenis, tidak tembus pandang. Tidak bisa dipungkiri bahwa sebagian besar kaum wanita menyangka jika tidak memakai jilbab “hanyalah” dosa kecil yang tertutup dengan pahala yang banyak dari shalat, puasa, zakat dan haji yang mereka lakukan. Ini adalah cara berpikir yang salah harus diluruskan. Kaum wanita yang tak memakai jilbab, tidak saja telah berdosa besar kepada Allah, tetapi telah hapus seluruh pahala amal ibadahnya sebagai bunyi surat Al-Maidah ayat 5 baris terakhir yang artinya“Barang siapa yang mengingkari hukum-hukum syariat Islam sesudah beriman, maka hapuslah pahala amalnya bahkan di akhirat dia termasuk orang-orang yang merugi.” Sebagaimana kita ketahui, memakai jilbab bagi kaum wanita adalah hukum syariat Islam yang digariskan Allah dalam surat al ahzab ayat 59. Jadi kaum wanita yang tak memakainya, mereka telah mengingkari hukum syariat Islam dan bagi mereka berlaku ketentuan Allah yang tak bisa ditawar lagi, yaitu hapus pahala shalat, puasa, zakat dan haji mereka. Sikap Allah di atas ini sama dengan sikap manusia dalam kehidupan sehari-hari sebagai terlambang dari peribahasa seperti “Rusak susu sebelanga, karena nila setitik”. Contohnya, segelas susu adalah enak diminum. Tetapi jika dalam susu itu ada setetes kotoran manusia, kita tidak membuang kotoran tersebut lalu meminum susu tersebut, tetapi kita membuang seluruh susu tersebut. Begitulah sikap manusia jika ada barang yang kotor mencampuri barang yang bersih. Kalau manusia tidak mau meminum susu yang bercampur sedikit kotoran, begitu juga Allah tidak mau menerima amal ibadah manusia kalau satu saja perintah-Nya diingkari. Di dalam surat Al A’raaf ayat 147, Allah menegaskan lagi sikapNya terhadap wanita yang tak mau memakai jilbab, yang berbunyi, “Orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, juga mendustakan akhirat, hapuslah seluruh pahala amal kebaikan. Bukankah mereka tidak akan diberi balasan selain dari apa yang telah mereka kerjakan?” Kaum wanita yang tak memakai jilbab didalam hidupnya, mereka telah sesuai dengan bunyi ayat Allah diatas ini, hapuslah pahala shalat, puasa, zakat, haji. sebarkanlah
HaditsQudsi : Pahala Mengucapkan Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Rajiun Saat Kematian shares 3:05 PM | Follow. Bagikan di Facebook Bagikan di Twitter. Advertisement. Dari abu musa a - asy'ari ra, sebetulnya rasul allah saw telah bersabda, "bila telah mati anak seseorang hamba, hingga allah berfirman kepada malaikat - nya, 'kamu telah
Sebuah renungan yang ingin kami sampaikan. Cobalah sesekali ngopy di depan rumah sembari melihat mobil, motor, atau sepeda lewat. Lihatlah pengendaranya dan perhatikan kami berpikir, masih banyak dilingkungan kita yang melanggar hukum alam, hukum syariat, serta hukum fiqih yang merupakan pondasi dasar dari agama hukum-hukum tersebut dilanggar, maka yang akan terjadi adakah perbuatan dosa dimana-mana. Satu contoh simpel, ada seorang perempuan beragama Islam, tidak memakai hijab atau penutup kepala, kemudian tidak pula menutup paha dan lekukan tubuhnya. Kemudian wanita itu pergi dari rumah menuju pasar. Perjalanan dari rumah ke pasar adalah 2 KM. Pada saat perjalanan, ada sekitar 20 laki-laki yang memperhatikannya. Tidak cuma melihatnya, tetapi juga menatap apa yang terjadi?Wanita itu akan panen dosa atas 20 mata lelaki tersebut, kemudian, apabila ada salah satu dari lelaki tersebut berbuat maksiat atas apa yang dia lihat tadi, maka wanita itu akan berdosa suaminya, yang lalai dalam mendidik istrinya, juga akan mendapatkan dosa karena tidak mampu mendidik istrinya dengan benar. Dan alhasil, suaminya juga ikut tersebut punya dua anak perempuan. Keduanya sama-sama sudah remaja, akan tetapi karena ibunya tidak pernah memakai hijab, maka anak-anaknya pun juga ikut-ikutan tidak memakai hijab. Alhasil, ibunya juga berdosa anak perempuan tersebut setiap hari bermain ke rumah teman-temannya. Berhubung tidak berhijab dan menutup aurat, banyak sekali laki-laki usia remaja ke atas melihatnya dengan birahi tinggi, nafsu tinggi, dan hasrat zina tinggi. Alhasil, ayah dan ibunya akan mendapatkan dosa atas mata-mata lelaki yang melihat aurat berapa ratus atau berapa ribu mata yang memandangnya setiap bulan atau bahkan setiap tahunnya? Dapat anda hitung dengan nalar pastinya, akan tetapi hukum fiqih tetaplah hukum agama atau kurangnya pendidikan agama bukanlah suatu alasan yang “pasti” dalam menutupi segala bentuk pelanggaran syariat. Dan akan menjadi kerugian yang sangat besar apabila tidak menyalahkan orang tua anda karena tidak dilahirkan dari keluarga yang agamis, tetapi salahkan diri anda sendiri karena tidak mentaati perintah agama bahwa, “hukum mempelajari ilmu fiqih adalah suatu kewajiban.”Jika tidak dimulai dari diri anda, maka yang akan terkena imbas adalah keluarga anda serta anak keturunan itu memudahkan...Islam mengajarkan kemudahan. Islam sendirilah yang mengajarkan ilmu pangkas dalam sebuah benang kerumitan. Islam juga menjadi lampu dalam permasalahan yang rancu. Maka, mulailah untuk membiasakan diri untuk memperbaiki diri. Serta membangun kebiasaan-kebiasaan baru nan baik yang akan dijadikan panutan bagi anak keturunan anda 21 hari...Cukup membiasakan diri dalam 21 hari, habit atau kebiasaan anda akan terbentuk. Mulailah menutup aurat selama 21 hari, mulailah memaksakan diri untuk shalat-shalat sunnah selama 21 hari. Insya Allah, atas izin-Nya, aktivitas-aktivitas tersebut akan menjadi kebiasaan. Cukup sekian pembahasan kali ini, semoga apa yang kami sampaikan bermanfaat.
Menutupaurat yang baik adalah dengan menggunakan pakaian yang tidak memperlihatkan kulit bagian aurat, tidak memperlihatkan betuk tubuh yang menarik bagi lawan jenis, tidak tembus pandang. Tidak bisa dipungkiri bahwa sebagian besar kaum wanita menyangka jika tidak memakai jilbab "hanyalah" dosa kecil yang tertutup dengan pahala yang banyak
Doa ialah suatu permohonan atau ungkapan atau sebuah cerita yang disampaikan kepada Rabb yang maha kuasa yaitu Allah SWT, doa menjadi sesuatu yang selalu diidamkan oleh orang orang mukmin karena menjadi cara untuk dapat berkomunikasi langsung dengan Allah. Doa jauh berbeda dengan berkomunikasi kepada manusia, doa terasa jauh lebih menenangkan dan terasa seperti menyegarkan hati walaupun manusia tidak bisa melihat secara langsung kepada Rabb yang menjadi pusat doa demikian terjadi karena doa yang dilakukan dengan kesungguhan hati, dimana hal tersebut ditandai dengan kepasrahan dan rasa tidak ingin tahu akan apa yang didapat dari doa tersebut karena hanya berharap mendapat ketenangan dan mendapat jalan keluar yang terbaik apapun jalan yang diberikan berdoa tentu diantara kita sudah ada yang memahami bahwa doa sebaiknya dilakukan dengan menghadap kiblat, dengan memuji asma Allah dan shalawat Nabi, dengan mendoakan seluruh umat muslim, juga dengan menutup aurat. Lalu bagaimana jika salah satu dari hal tersebut tidak dipenuhi? Yakni berdoa dalam keadaan tidak menutup aurat? apakah termasuk penyebab doa tidak dikabulkan Allah SWT? Untuk memahaminya, yuk simak lengkapnya dalam uraian yang penulis uraikan dalam kesempatan kali Berdoa Tidak Menutup AuratDoa yang dilakukan dengan kesungguhan dan niat yang sungguh sungguh berdasarkan keutamaan iman dalam islam sejatinya dilakukan dengan menggunakan cara cara seperti yang diperintahkan sebagai wujud permohonan dan wujud keinginan yang mendalam agar doanya dikabulkan oleh Allah. Hukum berdoa tidak menutup aurat tidak memiliki hukum yang tetap, atau berlaku sesuai keadaan dan niat yang dilakukan ketika memohon doa dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja serta dalam keadaan apa saja sebagai cara memelihara jiwa dalam islam, tentu sebagai manusia biasa ada kalanya kita berada dalam kondisi misalnya di dalam rumah dan tidak menutup aurat dengan sempurna, sedangkan secara tiba tiba teringat sesuatu atau terjadi sesuatu yang membuat kita dengan reflek berdoa kepada Allah untuk meminta perlindungan, tentu hal demikian adalah hal yang wajar bukan? lain halnya jika dalam keadaan senggang dan lapang dimana seharusnya bisa melakukan segala adab berdoa tetapi tidak dilakukan, hal inilah yang pula hubungannya dengan hukum berdoa tidak menutup aurat, yakni sesuai dengan keadaan dan niat yang dilakukan oleh seseorang tersebut. untuk lebih meningkatkan pemahaman anda mengenai hal ini, simak berbagai ayat berikut yang menjelaskan lebih dalam mengenai hukum berdoa dan segala kondisi yang Dengan Kerendahan Hati“Berdoalah kepada Tuhanmu dengan merendahkan diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yg melampaui batas.” QS. Al-A’raf, 7 55. Dari ayat tersebut jelas bahwa inti doa yang terpenting ialah memohon dengan kerendahan hati, doa agar keinginan tercapai dilakukan dengan kesadaran bahwa ia merupakan hamba yang lemah yang tidak memiliki kuasa apapun selain memohon doa. Misalnya doa yang dilakukan dengan kerendahan hati tersebut dilakukan dalam keadaan tidak menutup aurat dengan sempurna karena kondisi tertentu, maka hukum yang berlaku juga sesuai dengan alasan ia Dengan Niat Memohon Rahmat“Barangsiapa dibukakan pintu doa untuknya, berarti telah dibukakan pula untuknya segala pintu rahmat. Dan tidak dimohonkan kepada Allah, yang lebih disukai-Nya selain daripada dimohonkan afiyah. Doa itu memberi manfaat terhadap yang telah diturunkan dan yang belum diturunkan. Dan tak ada yang dapat menangkis ketetapan Tuhan, kecuali Doa. Sebab itu berdoa kamu sekalian.” HR. Al-Turmudzî.Sama seperti sebelumnya, doa dilakukan seorang hamba misalnya doa bahagia dunia akherat dengan harapan untuk mendapat rahmat dari urusan yang ia risaukan dan mengharap pertolongan yang terbaik, jika memang sungguh sungguh berniat dan mampu melakukan adab berdoa dengan sempurna tentu jauh lebih baik jika dilakukan dengan menutup aurat, jika tidak mampu, maka kembali lagi keadaan yang membuatnya dalam kondisi Tidak dengan SengajaTentu diantara kita pernah berdoa dengan reflek karena sesuatu hal, misalnya karena dalam kondisi tertentu dimana pada waktu tersebut muncul keinginan untuk berdoa serta segera dilakukan seketika, ketika doa selesai baru tersadar bahwa ketika berdoa tidak dilakukan dalam adab yang sempurna. Hal tersebutlah menjadi dasar hukum berdoa tidak menutup aurat, yakni karena kesengajaan atau memang dalam kondisi yang mengharuskan.“Tiap Muslim di muka bumi yang memohonkan suatu permohonan kepada Allah, pastilah permohonannya itu dikabulkan Allah, atau dijauhkan Allah daripadanya sesuatu kejahatan, selama ia mendoakan sesuatu yang tidak membawa kepada dosa atau memutuskan kasih sayang.” HR Al-Thurmudzî.4. Dalam Keadaan Terdesak“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, Maka jawablah, bahwasanya aku adalah dekat. aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi segala perintah-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran”. QS. Al-Baqarah 186. Doa yang dilakukan dalam keadaan terdesak maka tidak ada dosa baginya jika dilakukan dalam adab yang tidak sempurna, sebab pada waku tersebut tidak memilki cara lain untuk mengungkapkan doa Tidak Memiliki Pilihan Lain“Hanya bagi Allah-lah hak mengabulkan doa yang benar. Dan berhala-berhala yang mereka sembah selain Allah tidak dapat memperkenankan sesuatupun bagi mereka, melainkan seperti orang yang membukakan kedua telapak tangannya ke dalam air supaya sampai air ke mulutnya, padahal air itu tidak dapat sampai ke mulutnya[769]. Dan doa ibadat orang-orang kafir itu, hanyalah sia-sia belaka” QS. 13 14. Doa yang dilakukan dalam kondisi dimana untuk mengungkapkannya tidak ada piliha lain maka tidak menimbulkan dosa jika dilakukan dengan adab yang tidak sempurna. Kondisi yang Bersungguh SungguhBagaimanapun doa tersebut dilakukan aau diungkapkan, tetapi disertai dengan kesungguhan, maka bagi Allah lah hak untuk menilai sah atau tidaknya doa tersebut dilakukan atau diterima dan tidaknya doa tersebut. “Atau siapakah yang memperkenankan doa orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu manusia sebagai khalifah di bumi? Apakah disamping Allah ada tuhan yang lain? Amat sedikitlah kamu mengingatiNya” QS. 27 62.7. Tidak Karena Kesombongan“Dan Tuhanmu berfirman “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina” QS. 40 60. Sebagai hamba yang ebrdoa, maka ketika memohon sesuatu tentunya tidak dilakukan dengan rasa kesombongan, tentunya dilakukan atas dasar kepasrahan dan atas dasar kesadaran bahwa manusia adalah hamba yang lemah. Terlepas dari adab yang dilakukan maka Allah yang mengetahuinya, yang penting adalah jauh dari rasa Dalam Kondisi KetakutanYa Allah, lindungilah aku dari mereka dengan apa-apa yang Engkau kehendakiHR. Muslim 4/2300. Doa yang diakukan dalam kondisi ketakutan maka tidak ada dosa baginya dilakukan dengan adab yang sempurna atau tidak sesuai keadaan atau kesungguhan hatinya, sebab orang yang berdoa dalam ketakutan tentu berada dalam situasi dimana ia tidak memiliki banyak Dalam Kondisi Bahaya“Dan apabila kamu ditimpa bahaya di lautan, niscaya hilanglah siapa yang kamu seru kecuali Dia. Maka tatkala Dia menyelamatkan Kamu ke daratan, kamu berpaling. Dan manusia adalah selalu tidak berterima kasih.” QS. Al-Isra’ 67. Demikian pula doa yang dilakukan dalam kondisi bahaya, tidak dosa baginya jika dilakukan tidak dalam adab yang lengkap karena ia tidak memiliki pilihan yang berbagai ayat Al Qur’an dan hadist di atas, dapat disimpulkan bahwa doa yang sungguh sungguh memang doa yang dilakukan dengan adab yang lengka termasuk dengan menutup aurat, sebab doa merupakan bentuk kerendahan hati dimana pada waktu tersebut diupayakan sebaik mungkin untuk menampilkan diri dan menyatakan segala sesuatu kepada Allah dengan penuh kepasrahan dan pengakuan akan dalam kondisi terdesak seperti kondisi ketakuta, terdesak, tidak ada pilihan lain, dan sebagainya seperti yang telah dijelaskan maka tidak ada dosa baginya jika dilakukan dalam adab yang tidak sempurna karena ia benar benar tidak memiliki jalan atau benar benar harus melakukannya dalam keadaan demikian, sehingga semuanya kembali kepada alasan atau penyebab untuk melakukannya dan berdasar kondisi diri serta lingkungan di waktu tersebut. sebab apapun itu, segala sesuatu yang manusia tidak tahu maka hanya Allah yang menentukan benar salahnya. sebagai manusia tetap wajib melakukan yang terbaik dalam keadaan apapun termasuk ketika berdoa. artikel kali ini mengenai hukum berdoa tidak menutup aurat. sekarang anda sudah memahami bagaimana hukumnya bukan?Semoga bisa menjadi wawasan yang bermanfaat untuk anda. jangan lupa untuk selalu memperkaya ilmu yang anda miliki dengan membaca berbagai artikel islami di website kami agar selalu menjalankan urusan sehari hari sesuai dengan syariat islam yang ditetapkanNya. Terima kasih sudah membaca. Salam hangat dari penulis.
Sesungguhnyadi antara dosa-dosa ada yang tidak bisa dihapus (ditebus) dengan pahala shalat, sedekah atau haji namun hanya dapat ditebus dengan kesusah-payahan dalam mencari nafkah. (HR. Ath-Thabrani) Penebus Dosa. Rasulullah saw menegaskan: "Ada sebagian dosa manusia yang tidak dapat diampuni dengan melakukan sholat, puasa, zakat, haji dan Sobat Noble’s – selamat pagi selamat haris senin selamat beraktifitas, jangan lupa tutup auratnya yahh ^^, sobat Bagi anda yang masih suka membuka-buka aurat di depan umum mungkin anda belum tahu betapa banyak manfaat yang bisa anda dapatkan dengan menutup aurat anda. Menutup aurat yang baik adalah dengan menggunakan pakaian yang tidak memperlihatkan kulit bagian aurat, tidak memperlihatkan betuk tubuh yang menarik bagi lawan jenis, tidak tembus pandang. simak baik-baik jika kamu tidak ingin menyesal, cekidot 🙂 Tidak bisa dipungkiri bahwa sebagian besar kaum wanita menyangka jika tidak memakai jilbab “hanyalah” dosa kecil yang tertutup dengan pahala yang banyak dari shalat, puasa, zakat dan haji yang mereka lakukan. Ini adalah cara berpikir yang salah harus diluruskan. Kaum wanita yang tak memakai jilbab, tidak saja telah berdosa besar kepada Allah, tetapi telah hapus seluruh pahala amal ibadahnya sebagai bunyi surat Al-Maidah ayat 5 baris terakhir yang artinya “Barang siapa yang mengingkari hukum-hukum syariat Islam sesudah beriman, maka hapuslah pahala amalnya bahkan di akhirat dia termasuk orang-orang yang merugi.” Sebagaimana kita ketahui, memakai jilbab bagi kaum wanita adalah hukum syariat Islam yang digariskan Allah dalam surat An-Nur ayat 59. Jadi kaum wanita yang tak memakainya, mereka telah mengingkari hukum syariat Islam dan bagi mereka berlaku ketentuan Allah yang tak bisa ditawar lagi, yaitu hapus pahala shalat, puasa, zakat dan haji mereka. Sikap Allah di atas ini sama dengan sikap manusia dalam kehidupan sehari-hari sebagai terlambang dari peribahasa seperti “Rusak susu sebelanga, karena nila setitik”. Contohnya, segelas susu adalah enak diminum. Tetapi jika dalam susu itu ada setetes kotoran manusia, kita tidak membuang kotoran tersebut lalu meminum susu tersebut, tetapi kita membuang seluruh susu tersebut. Begitulah sikap manusia jika ada barang yang kotor mencampuri barang yang bersih. Kalau manusia tidak mau meminum susu yang bercampur sedikit kotoran, begitu juga Allah tidak mau menerima amal ibadah manusia kalau satu saja perintah-Nya diingkari. Baca Juga Jangan Mau Nikah Sama Wanita Tidak Behijab !!! Why ???? Di dalam surat Al A’raaf ayat 147, Allah menegaskan lagi sikapNya terhadap wanita yang tak mau memakai jilbab, yang berbunyi, “Orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, juga mendustakan akhirat, hapuslah seluruh pahala amal kebaikan. Bukankah mereka tidak akan diberi balasan selain dari apa yang telah mereka kerjakan?” Kaum wanita yang tak memakai jilbab didalam hidupnya, mereka telah sesuai dengan bunyi ayat Allah diatas ini, hapuslah pahala shalat, puasa, zakat, haji. sekarang tunggu apalagi sob buat menutup aurat, semoga artikel-artikel di atas bisa membuat anda jaaauuuuhh lebih baik aamiinn 🙂 selamat beraktifitas ya sob jangan lupa share and like ^_^ Published by Farid M Fauzi Selagi hidup teruslah berbakti, meskipun tidak di puji ReedzQuotes View all posts by Farid M Fauzi Sekarangkita sering melihat wanita buka-bukaan aurat. Kebanyakan wanita muslimah tidak mengetahui bahwa menutup aurat itu wajib. Ada yang sudah mengetahui namun masih bergampang-gampangan dalam membuka aurat di depan umum. Salah satu hadits yang memperingatkan tentang dosa membuka aurat bagi wanita adalah hadits berikut ini.untuk kau yang masih suka membuka – buka rambut/aurat di depan universal sanggup jadi kau belum ketahui betapa banyak khasiat yang sanggup kau miliki dengan menutup rambut/aurat kamu. menutup rambut/aurat yang baik merupakan dengan menggunakan baju yang tidak memperlihatkan kulit penggalan rambut/aurat, tidak memperlihatkan betuk tubuh yang menarik untuk lawan tipe, tidak tembus pandang. tidak sanggup dipungkiri jikalau sebagian besar kalangan wanita menyangka bila tidak mengenakan hijab “hanyalah” dosa kecil yang tertutup dengan pahala yang banyak dari shalat, puasa, zakat dan juga haji yang mereka jalani. ini merupakan trik berpikir yang salah wajib diluruskan. kalangan wanita yang tidak mengenakan hijab, tidak aja telah berdosa besar kepada allah, namun telah hapus segala pahala amal ibadahnya bagaikan suara goresan pena al – maidah ayat 5وَمَن يَكْفُرْ بِالْإِيمَانِ فَقَدْ حَبِطَ عَمَلُهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ “… barangsiapa kafir setelah beriman, sampai begitu, percuma amal mereka, dan juga di alam abadi ia tercantum orang – orang yang rugi. ” sebagaimana kita tahu, mengenakan hijab untuk kalangan wanita merupakan aturan syariat islam yang digariskan allah dalam goresan pena an – nur ayat بَلَغَ الْأَطْفَالُ مِنكُمُ الْحُلُمَ فَلْيَسْتَأْذِنُوا كَمَا اسْتَأْذَنَ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ ۚ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ ۗ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ “dan apabila anak – anakmu telah sampai usia berusia, sampai hendaklah mereka pula memohon izin, serupa orang – orang yang lebih berusia memohon izin. demikianlah allah menarangkan ayat – ayat – nya kepadamu. allah maha mengenali, mahabijaksana. ” qs. an – nur 59 jadi kalangan wanita yang tidak memanfaatkannya, mereka telah mengingkari aturan syariat islam dan juga untuk mereka berlaku syarat allah yang tidak sanggup ditawar lagi, yakni hapus pahala shalat, puasa, zakat dan juga haji mereka. sikap allah di atas ini sama dengan sikap insan dalam kehidupan tiap hari bagaikan terlambang dari peribahasa serupa “rusak susu sebelanga, karna nila setitik”. contohnya, segelas susu merupakan yummy diminum. namun bila dalam susu itu terdapat setetes kotoran manusia, kita tidak membuang kotoran tersebut lalu meminum susu tersebut, namun kita membuang segala susu tersebut. begitulah sikap insan bila terdapat benda yang kotor mencampuri benda yang bersih. bahwa insan tidak ingin meminum susu yang bercampur sedikit kotoran, begitu pula allah tidak ingin mendapatkan amal ibadah insan bahwa satu aja perintah – nya diingkari. di dalam goresan pena al – a’raaf ayat 147, allah menegaskan lagi perilakunya terhadap wanita yang tidak ingin mengenakan hijab, yang berbunyi,وَالَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا وَلِقَاءِ الْآخِرَةِ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ ۚ هَلْ يُجْزَوْنَ إِلَّا مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ “dan orang – orang yang mendustakan instruksi kekuasaan kami dan juga mendustakan terdapatnya pertemuan akhirat, sia – sialah amal mereka. mereka diberi tanggapan setimpal dengan apa yang telah mereka kerjakan. ” qs. al – a’raaf 147 kalangan wanita yang tidak mengenakan hijab didalam hidupnya, mereka telah setimpal dengan suara ayat allah diatas ini, hapuslah pahala shalat, puasa, zakat, haji. sumber muslimahcorner. com
.