Daunkelor sangat direkomendasikan untuk bayi dan anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan. Kandungan daun kelor sangat baik juga untuk orang dewasa. Manfaat daun kelor bagi orang dewasa adalah mampu meningkatkan kecantikan seseorang. Hal ini dikarenakan daun kelor mengandung vitamin A, C, protein, kalsium, dan protasium.
ABSTRAK Diabetes Mellitus DM tipe 2 merupakan penyakit kronik dengan peningkatan kadar gula darah yang disebabkan oleh resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin. Tujuan utama dari terapinya adalah peningkatan kualitas hidup pasien. Kuesioner Diabetes Quality of Life DQOL merupakan alat untuk mengetahui tingkat kualitas hidup pasien DM tipe 2. Pemberian ekstrak daun kelor Moringa oleifera MO memiliki efek antidiabetik oleh senyawa fl avonoids, phenolic acids, dan quercetin glycosides. Selain itu juga MO memiliki efek antidepresan, antioksidan dan anxiolytic yang dapat berpengaruh terhadap kualitas hidup. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh ekstrak MO terhadap kualitas hidup pasien DM tipe 2. Penelitian eksperimental dengan 22 sampel pasien DM tipe 2 yang dibagi 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan 11 pasien yang menerima ekstrak daun MO sebanyak 2x500 mg/hari dan 11 pasien kelompok kontrol yang tidak menerima MO. Penelitian dilakukan selama 30 hari. Pengukuran Skor kuesioner DQOL dilakukan sebelum dan sesudah pemberian terapi. Analisa statistik menggunakan SPSS 26, dengan uji beda t-test. Hasil penelitian menunjukkan sebelum terapi rata-rata skor DQOL 94,82±5,67 untuk perlakuandan 96,45±6,02 untuk kontrol. Rata-rata skor DQOL setelah pemberian terapi terjadi peningkatan pada kelompok perlakuan 96,45±5,59 dan penurunan pada kelompok kontrol 94,27±6,32. Tidak didapatkan peningkatan yang signi kan kualitas hidup pada kelompok perlakuan p>0,05. Penelitian ini menunjukkan bahwa didapatkan pengaruh yang tidak signi kan untuk meningkatkan kualitas hidup pada pemberian ekstrak daun MO. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Ali a Zahra Fachruniza1*, Evi Liliek Wulandari2, Siti Munawaroh 31Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret 2Departemen Ilmu Penyakit Dalam RS UNS Universitas Sebelas Maret 3Departemen Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas MaretABSTRAKDiabetes Mellitus DM tipe 2 merupakan penyakit kronik dengan peningkatan kadar gula darah yang disebabkan oleh resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin. Tujuan utama dari terapinya adalah peningkatan kualitas hidup pasien. Kuesioner Diabetes Quality of Life DQOL merupakan alat untuk mengetahui tingkat kualitas hidup pasien DM tipe 2. Pemberian ekstrak daun kelor Moringa oleifera MO memiliki efek antidiabetik oleh senyawa fl avonoids, phenolic acids, dan quercetin glycosides. Selain itu juga MO memiliki efek antidepresan, antioksidan dan anxiolytic yang dapat berpengaruh terhadap kualitas hidup. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh ekstrak MO terhadap kualitas hidup pasien DM tipe 2. Penelitian eksperimental dengan 22 sampel pasien DM tipe 2 yang dibagi 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan 11 pasien yang menerima ekstrak daun MO sebanyak 2x500 mg/hari dan 11 pasien kelompok kontrol yang tidak menerima MO. Penelitian dilakukan selama 30 hari. Pengukuran Skor kuesioner DQOL dilakukan sebelum dan sesudah pemberian terapi. Analisa statistik menggunakan SPSS 26, dengan uji beda t-test. Hasil penelitian menunjukkan sebelum terapi rata-rata skor DQOL 94,82±5,67 untuk perlakuandan 96,45±6,02 untuk kontrol. Rata–rata skor DQOL setelah pemberian terapi terjadi peningkatan pada kelompok perlakuan 96,45±5,59 dan penurunan pada kelompok kontrol 94,27±6,32. Tidak didapatkan peningkatan yang signi kan kualitas hidup pada kelompok perlakuan p>0,05. Penelitian ini menunjukkan bahwa didapatkan pengaruh yang tidak signi kan untuk meningkatkan kualitas hidup pada pemberian ekstrak daun kunci Diabetes Mellitus tipe 2, Moringa oleifera, kualitas hidup, DQOL, kuesionerPENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN KELOR MORINGA OLEIFERA TERHADAP KUALITAS HIDUP PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 60PROSIDING SEMNAS 2 OBAT HERBAL INDONESIAKorespondensiAli a Zahra FachrunizaProgram Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran,Universitas Sebelas Maretemail ali azahraf Mellitus tipe 2 merupakan kondisi terjadinya peningkatan kadar glukosa darah yang disebabkan oleh resistensi insulin dimana tubuh tidak mampu merespons insulin, sehingga kerja insulin tidak terus meningkat, pada tahun 2019 terdapat 463 juta orang menderita diabetes dan diperkirakan akan mencapai 578 juta ditahun 2030 dan 700 juta di tahun Diabetes memberikan pengaruh buruk pada status klinis, sosial, ekonomi, kualitas hidup, dan kelangsungan hidup diabetes dilakukan dengan tujuan utamanya untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Tujuan akhir dari pengobatan diabetes adalah mencegah kualitashidup pasien menjadi lebih 4 indeks untuk mengukur kualitas hidup, yaitu kesehatan sik, kesehatan psikologis, kesehatan sosial, dan kesehatan ini telah banyak penelitian terhadap produk herbal. Salah satunya yaitu Moringa oleifera yang dikembangkan dalam rangka untuk mengurangi jumlah penderita diabetes dan meningkatkan kualitas hidupnya. Daun Moringa oleifera MO kaya akan komponen bioaktif seperti vitamin, karotenoid, polifenol, asam fenolik, avonoid, alkaloid, glukosinolat, isotiosianat, tanin, dan saponin yang memiliki banyak manfaat. Salah satu diantaranya sebagai daun memiliki komponen bioaktif lebih tinggi daripada bagian biji ataupun Terdapat banyak penelitian yang menyatakan bahwa MO dapat menurunkan kadar glukosa. Penelitian pada tikus Wistar yang diinduksi streptozotocin diberi ekstrak MO dosis 100, 200, atau 300mg/kgBB terjadi penurunan gula darah puasa GDP sekitar 26%.8Sebuah penelitian terhadap pasien DM tipe 2 usia 40-58 tahun dengan pemberian 2 kapsul ekstrak MO perhari didapatkan penurunan signi kan kadar glukosa darah postprandial dari 210 mg/dl menjadi 191, 174, dan 150 mg/dl masing-masing setelah bulan pertama, kedua, dan ketiga. Selain itu kadar HbA1c menurun signi kan dari nilai awal 7,81% menjadi 7,4% setelah 3 Pada penelitian lain pemberian ekstrak MO 8g selama 40 hari terhadap pasien DM tipe 2 usia 30-60 tahun terjadi penurunan kadar GDP sebesar 28% dan GDPP sebesar 26%.10Sehingga dapat dikatakan bahwa MO dapat memperbaiki kontrol kadar glikemik. 61Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Kelor ...Pasien diabetes mellitus tipe 2 dengan tatalaksana dan kontrol glikemik yang baik memiliki kualitas hidup yang lebih baik. Terdapat penelitian menemukan bahwa ada korelasi antara kadar glukosa darah yang tinggi 267,5 mg/dL dengan kesehatan psikologis yang telah dilakukan penelitian tentang hubungan perawatan diri dan persepsi sakit dengan kualitas hidup pasien DM tipe 2 yang menyatakan bahwa pasien yang mendapat terapi obat hipoglikemik oral dengan pasien yang mendapat terapi insulin memiliki kualitas hidup yang Penelitian lain menyatakan adanya pengaruh signi kan dari rebusan daun kelor terhadap kadar gula darah pasien lansia DM tipe sampai saat ini belum ada penelitian tentang pengaruh ekstrak daun MO terhadap kualitas hidup pasien DM tipe 2 secara langsung. Oleh karena itu, penelitibermaksud untuk melakukan penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh MO terhadap kualitas hidup pada pasien DM tipe 2METODEPenelitian ini merupakan eksperimental klinis dengan pengambilan data sebelum dan sesudah perlakuan pemberian ekstrak MO untuk mengetahui pengaruhnya terhadap kualitas hidup pasien DM tipe 2. Subjek penelitian yaitu pasien DM tipe 2 dengan kriteria usia 16-85 tahun, menggunakan lebih dari 2 macam obat diabetes, tidak menggunakan insulin, dan tidak menderita penyakit komorbid seperti gagal ginjal, sirosis hepatis dan gagal ini dilakukan pada bulan September sampai November 2020 di Poli Klinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret UNS. Teknik sampling yang digunakan adalah random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 22 pasien yang dibagi ke dalam dua kelompok yaitu 11 orang kelompok perlakuan yang diberi ekstrak MO dan 11 orang kelompok kontrol yang tidak diberi MO. Konsumsi ekstrak daun MO dilakukan selama 30 hari dengan dosis 2x500 mg/ tingkat kualitas hidup dilakukan saat sebelum dan setelah perlakuan dengan menggunakan kuesioner Diabetes Quality of Life DQOL yang sudah dilakukan uji validitas r > 0,316 dan reliabitias nilai r Alpha sebesar 0,958.14Kuesioner DQOL terdiri dari 30 pertanyaan yang memuataspek kualitas hidup diantaranya tingkat kepuasan sebanyak 13 pertanyaan dan 17 pertanyaan berupa dampak dari DQOL merupakan variabel berskala numerik yang dianalisis dengan uji Independent Sample t – test dan Paired Sample t – tes dengan perangkat lunak SPSS 26. Penelitian ini telah dinyatakan layak etik yang dikeluarkan oleh Komite Etik Peneltian Kesehatan RSUD. Dr Moewardi dengan nomor ethical clearance 62PROSIDING SEMNAS 2 OBAT HERBAL INDONESIAHASIL DAN PEMBAHASANData sosiodemogra pasien terdiri dari usia, jenis kelamin, durasi terkena DM, dan aktivitas sik yang merupakan gambaran dari kondisi sampel pada penelitian ini Tabel 1. Mayoritas sampel berusia 55–65 tahun, berjenis kelamin perempuan, durasi terkena DM 1–5 tahun dan masih bisa beraktivitas 1. Data sosiodemogra pasienPada kelompok perlakuan mayoritas sampelnya terjadi penurunan GDP, sedangkan pada kelompok kontrol mayoritas meningkat. Kualitas hidup Tabel 2 kelompok perlakuan dan kontrol pada sebelum dan setelah intervensi mayoritas sampel memiliki kualitas hidup tinggi walaupun pada kedua kelompok terjadi penurunan frekuensi sampel yang memiliki kualitas hidup 2. Tingkat Kualitas Hidup 63Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Kelor ...Hasil dari uji Independent t–test Tabel 3 pada kondisi pre menunjukkan hasil yang tidak signi kan p>0,05. Dengan demikian variabel kualitas hidup untuk kelompok kontrol dan perlakuan pada sebelum intervensi tidak berbeda secara meyakinkan atau dimulai dari data yang homogen padakedua kelompok. Hasil dari uji Independent t–test Tabel 3 pada kondisi post menunjukkan hasil yang tidak signi kan p >0,05. Hal ini menandakan bahwa tidak ada pengaruh MO yang signi kan terhadap kualitas hidup pasien DM tipe 2 pada kelompok perlakuan dibandingkan dengan kelompok dari uji paired t–test Tabel 4 pada kelompok kontrol menunjukkan hasil yang signi kan p 0,05. Dengan demikian kelompok perlakuan tidak berbeda secara meyakinkan atau sama. Hal ini dapat diartikan bahwa kualitas hidup pada kelompok perlakuan tidak mengalami perubahan sebelum dan sesudah intervensi. Sedangkan pada kelompok kontrol terdapat perubahan yang signi 3. Independent Sample t – testData delta merupakan selisih skor DQOL post dan pre yang menggambarkan secara langsung perbedaan skor antar pasien. Uji independent t - test pada data delta Tabel 5 dilakukan karena pada uji sebelumnya menunjukkan hasil yang tidak signi kan. Hasilnya menunjukkan bahwa delta berbeda secara meyakinkan p0,05. Hal inilah yang menyebabkan pengaruh MO terhadap kualitas hidup pasien DM tipe 2 tidak signi kan. Sehingga pada penelitian ini terdapat pengaruh ekstrak daun Moringa oleifera terhadap kualitas hidup pasien DM yang tidak signi hasil penelitian menunjukkan bahwa skor kualitas hidup sampel sebelum perlakuan semuanya tergolong kualitas hidup sedang sampai tinggi, begitu juga dengan kelompok kontrol. Bila dibandingkan hasil skor pre dan post, kelompok perlakuan dan kontrol sama-sama mengalami penurunan jika dihitung dengan presentasi. Kelompok perlakuan yang memiliki kualitas hidup tinggi semula 81,81% menjadi 72,72%. Kelompok kontrol dengan kualitas hidup tinggi semula 72,72% menjadi 63,63%. Tetapi untuk perhitungan mean pada kelompok perlakuan terjadi peningkatan antara pre dan post yaitu dari 94,8182 menjadi 96,4545. Sedangkan kelompok kontrol mengalami penurunan antara pre dan post yang semula 96,4545 menjadi 94,2727. Selisih mean antara pre dan post masih terlalu kecil sehingga menyebabkan nilai signi kansi>0,05. Hal inilah yang menyebabkan pengaruh MO terhadap kualitas hidup pasien DM tipe 2 tidak signi teori, ekstrak daun MO memberikan pengaruh terhadap kualitas hidup yang dapat dilihat dari berbagai aspek yang dapat diukur dengan kuesioner DQOL. Aspek pertama yaitu fungsi sik yang menilai kemampuan pasien dalam bekerja, menyelesaikan tugas rumah tangga, dan kegiatan diwaktu Semakin tinggi skor DQOL maka semakin baik kualitas hidup dalam aspek aktivitas sik. Hal ini sejalan dengan penelitian yang menyatakan ekstrak daun MO mengandung senyawa anti-oksidan seperti polyphenols, avonoids, dan phenols yang mencegah dan menghambat kerusakan oksidasi di jaringan otot, hepar, darah, dan mitokondria dari aktivitas sik kedua yaitu psikologis seperti frustasi akibat penyakit kronis, depresi, merasa khawatir akan komplikasi dan kematian. Aspek ketiga mencakup menarik diri, cemas, dan gangguan tidur. MO khususnya senyawa avonoids dan polyphenolic yang memiliki efek yang menyerupai Selain itu, MO dapat menurunkan gangguan anxietas karena mempunyai efek anxiolytic dengan mengatasi radikal bebas yang 65Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Kelor ...merusak sistem neurotransmiter seperti Gamma Amino Butyric Acid GABA, Serotonin 5-HT, Dopamine dan Norepinephrine NE.18Pengaruh MO terhadap kualitas hidup secara tidak langsung dapat dilihat melalui penurunan GDP. Efek hipoglikemik ekstrak daun MO diperantarai oleh avonoids dan phenolic acids dengan cara menghambat aktivitas α-amilase pankreas dan α-glukosidase di usus, sehingga dapat menurunkan absorpsi glukosa. Selanjutnya dengan menghambat pengambilan glukosa melalui transporter Sodium glucose Linked Transporter - 1 SGLT-1 yang dilakukan oleh senyawa quercetin Selain itu, MO juga bekerja dengan cara meningkatkan sekresi insulin dan sensitivitas insulin oleh asam oleh avonoids dan phenolic acids, menurunkan proses glukoneogenesis di hepar oleh isotiosianat, dan meningkatkan penggunaan glukosa di otot dan Sehingga terbukti MO dapat melakukan kontrol glikemik dengan baik. Semakin tinggi kadar GDP akan menyebabkan kualitas hidup rendah dan Terdapat faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien DM tipe 2, diantaranya durasi lebih dari 10 tahun, penggunaan insulin, aktivitas sik, depresi, kontrol glikemik, dan komplikasi penyakit ini memiliki beberapa keterbatasan yang bisa menjadi penyebab dari tidak signi kannya hasil analisis uji t-tes, diantaranya penelitian dilakukan di masa pandemik COVID- 19 sehingga terdapat lebih banyak faktor yang mempengaruhinya, pada kelompok kontrol tidak diberikan plasebo, kurangnya pengawasan kepatuhan pasien dalam meminum ekstrak MO, terdapat banyak pasien sampel yang terlambat kontrol ke RS sehingga rentang waktu pre dan post memanjang sehingga efek MO mulai hilang, wawancara pasien sampel pre dan post dilakukan dengan pewawancara yang berbeda-beda sehingga terdapat perbedaan persepsi dan cara penjelasan pertanyaan kuesioner kepada pasien sampel, peneliti tidak dapat menyamakan obat-obat yang sedang dikonsumsi pasien, dan peneliti tidak dapat menyamaratakan gaya hidup masing-masing pasien sampel. Saran untuk penelitian lebih lanjut dapat dilakukan dengan menggunakan durasi pemberian MO lebih lama agar hasilnya lebih maksimal, dapat dilakukan pada penyakit kronis lainnya, dan dapat dilakukan dengan memperketat pengawasan pasien sampel dalam konsumsi ekstrak daun Moringa oleifera berpengaruh terhadap kadar kualitas hidup pasien DM tipe 2, namun tidak signi kan. Pengaruh MO bermakna baik untuk menjaga kualitas hidup agar tidak bertambah buruk. Hal ini disebabkan oleh penyakit DM tipe 2 merupakan penyakit kronis 66PROSIDING SEMNAS 2 OBAT HERBAL INDONESIAyang progresif, semakin lama akan menurunkan kualitas hidup. Sehingga ekstrak MO dapat memperlambat dari penurunan kualitas hidup TERIMAKASIHPeneliti mengucapkan terima kasih kepada responden, RS UNS, dan semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penelitian PUSTAKABaynest HW. Classi cation, Pathophysiology, Diagnosis and Management of Diabetes Diabetes Metab. 2015;0605.International Diebetes Federation. IDF Diabetes Atlas Ninth [Internet]. 9th ed. 2019. 168 p. Available from Mata AR, Álvares J, Diniz LM, Da Silva MRR, Dos Santos BRA, Júnior AAG, et al. Qualityof life of patients with Diabetes Mellitus Types 1 and 2 from a referal health centre in MinasGerais, Brazil. Expert Rev Clin Pharmacol. 2016;95739– X, Chen J, Dong Y, Han D, Zhao H, Wang X, et al. Related factors of quality of life of type 2 diabetes patients A systematic review and meta-analysis 11 Medical and Health Sciences 1117 Public Health and Health Services 11 Medical and Health Sciences 1103 Clinical Qual Life Outcomes. 2018;1611– MWM. De nitions of quality of life What has happened and how to move on. Top Spinal Cord Inj Rehabil. 2014;203167– M, Almatra MM, Fernandez ML. Bioactive components in Moringa oleifera leaves protect against chronic disease. Antioxidants. 2017;641– AL, El Rabey HA. e antidiabetic eff ect of low doses of moringa oleifera lam. Seeds on streptozotocin induced diabetes and diabetic nephropathy in male rats. Biomed Res Int. 2015; M. erapeutic potential of Moringa oleifera leaves in chronic hyperglycemia and dyslipidemia A review. Front Pharmacol. 2012;3 MARMarch1– V, Malathi D, Geetha K. Anti diabetic property of drumstick Moringa oleifera leaf tablets. Int J Heal Nutr. 2011;283 J, Khan I, Blundell R. Moringa oleifera and glycemic control A review of current evidenceand possible mechanisms. Phyther Res. 2019;33112841– R, Lelo A, Lindarto D, Mutiara E. Quality of life and glycemic pro le of type 2 diabetes mellitus patients of Indonesian A descriptive study. IOP Conf Ser Earth Environ Sci. 2018;1251. 67Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Kelor ...Tyas MDC. Hubungan Perawatan Diri dan Persepsi Sakit dengan Kualitas Hidup Pasien DM Tipe 2 dalam Konteks Asuhan Keperawatan di Kota Blitar. UNIVERSITAS INDONESIA; E, Astuti F, Zulqaidah EN. Pengaruh Pemberian Rebusan Daun Kelor Moringa OleiferaTerhadap Perubahan Kadar Glukosa Darah Pada Lansia Penderita Diabetes Melitus Tipe Ii Di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Karang. Sekol Tinggi Ilmu Kesehat Mataram. 2017;311– DN. Pengaruh Diabetes Self Management Education and Support DSME/S Terhadap Kualitas Hidup Pada Pasien Diabetes Melitus tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Patrang Kabupaten Jember e Eff ect of Diabetes Self Management Education and Support DSME/S on Qua. University of Jember; A. Hubungan antara Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup Pasien DM Tipe 2 di Poliklinik Penyakit Dalam RSUP Fatmawati Jakarta. UNIVERSITAS INDONESIA; F, Bah MS, Sene M, Sambou JK, Gueye MM, Hadji E, et al. Antidiabetic properties of Moringaoleifera A review of the literature. 2020;11June18– G, Invally M, Sanzagiri R, Buttar HS. Evaluation of the antidepressant activity of Moringa oleifera alone and in combination with uoxetine. J Ayurveda Integr Med. 2015;64273– A, Bhat S. Antianxiety eff ect of ethanolic extract of leaves of Moringa oleifera in Swiss albinomice. Arch Med Heal Sci. 2014;21 E. Potential of Moringa oleifera to Improve Glucose Control for the Prevention of Diabetesand Related Metabolic Alterations A Systematic Review of Animal and Human Studies. 2020;1– Mar anti E. Hubungan Kadar Glukosa Darah dengan Kualitas Hidup pada Pasien Diabetes Melitus Tipe II di RSUD Sleman Yogyakarta. Vol. 2, Jurnal Kedokteran dan KesehatanIndonesia. 2010. p. 31–5. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this JoyShankarK. BhatBackground Anxiety disorder is one of the most common mental ailments exhibited by humans. It can cause considerable distress and debility. Anxiety is portrayed as a frame of mind concerned about future in association with preparation for possible, upcoming undesirable happenings. The present treatment for the disorder is having a lot of side-effects. An agent with good therapeutic effect and less side-effects is needed for the treatment of anxiety. Objectives To investigate the anxiolytic activity of ethanolic extract of Moringa oleifera leaves in Swiss albino mice. Materials and Methods The ethanolic extract of leaves of Moringa oleifera 200 mg/kg, was studied for its anxiolytic effect on Swiss albino mice by using Elevated Plus Maze EPM and Light Dark Arena LDA test. Results The ethanolic extract of the leaves of Moringa oleifera 200 mg/kg, demonstrated significant P < anxiolytic activity in EPM and LDA models of anxiety. Conclusion The data suggests that the ethanolic extract of Moringa oleifera leaves may have produced its anxiolytic effects via multiple The prevalence of mental depression has increased in recent years, and has become a serious health problem in most countries of the world, including India. Due to the high cost of antidepressant synthetic drugs and their accompanying side effects, the discovery of safer antidepressant herbal remedies is on the rise. Moringa oleifera MO drumstick has been used in traditional folk medicine, and in Ayurveda, it is considered as a valuable remedy for treating nervous system disorders as well as memory enhancing agent. Objective The present study was designed to evaluate the acute and chronic behavioral and antidepressant effects of alcoholic extracts of MO leaves in standardized mouse models of depression. Materials and methods Alcoholic extracts of MO MOE leaves were prepared, and phytoconstituents were determined using appropriate chemical analytical methods. Following preliminary dose-finding toxicity studies, the biological activity of MOE was tested in Swiss albino mice. Animals were divided into six groups Groups 1 and 2 served as vehicle control and fluoxetine 20 mg/kg standard control, respectively. Groups 3 and 4 served as treatment groups and were orally administered ethanolic MOE at doses of 100 mg/kg and 200 mg/kg, respectively. Groups 5 and 6, respectively, received combination doses of MOE 100 mg/kg + 10 mg fluoxetine, and MOE 200 mg/kg + 10 mg/kg fluoxetine. Following acute and 14 days chronic treatments, all animals were tested using behavioral models of depression, such as forced swim test FST, tail suspension test TST, and locomotor activity test LAT. Results Significant changes in all tested activities FST, TST, LAT of chronically dosed mice were observed, especially in animals given simultaneously combined doses of 200 mg/kg/day MOE + 10 mg/kg/day fluoxetine for 14 days. The antidepressant effect of MOE may have been invoked through the noradrenergic-serotonergic neurotransmission pathway, which is the hallmark of selective serotonin reuptake inhibitors SSRI class of drugs. Conclusion The results obtained in this study suggest that combined administration of MOE with low doses of fluoxetine or other SSRI drugs seems to have promising Perawatan Diri dan Persepsi Sakit dengan Kualitas Hidup Pasien DM Tipe 2 dalam Konteks Asuhan Keperawatan di Kota BlitarMdc TyasTyas MDC. Hubungan Perawatan Diri dan Persepsi Sakit dengan Kualitas Hidup Pasien DM Tipe 2 dalam Konteks Asuhan Keperawatan di Kota Blitar. UNIVERSITAS INDONESIA; Pemberian Rebusan Daun Kelor Moringa OleiferaTerhadap Perubahan Kadar Glukosa Darah Pada Lansia Penderita Diabetes Melitus Tipe Ii Di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung KarangE MarviaF AstutiE N ZulqaidahMarvia E, Astuti F, Zulqaidah EN. Pengaruh Pemberian Rebusan Daun Kelor Moringa OleiferaTerhadap Perubahan Kadar Glukosa Darah Pada Lansia Penderita Diabetes Melitus Tipe Ii Di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Karang. Sekol Tinggi Ilmu Kesehat Mataram. 2017;31 antara Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup Pasien DM Tipe 2 di Poliklinik Penyakit Dalam RSUP Fatmawati JakartaA YusraYusra A. Hubungan antara Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup Pasien DM Tipe 2 di Poliklinik Penyakit Dalam RSUP Fatmawati Jakarta. UNIVERSITAS INDONESIA; properties of Moringaoleifera A review of the literatureF BaM S BahM SeneJ K SambouM M GueyeE HadjiBa F, Bah MS, Sene M, Sambou JK, Gueye MM, Hadji E, et al. Antidiabetic properties of Moringaoleifera A review of the literature. 2020;11June ZurdayanisE Hubungan KadarZurdayanis, Mar anti E. Hubungan Kadar Glukosa Darah dengan Kualitas Hidup pada Pasien Diabetes Melitus Tipe II di RSUD Sleman Yogyakarta. Vol. 2, Jurnal Kedokteran dan KesehatanIndonesia. 2010. p. 31-5.
- Λиጄεկኮ ժиውос
- Կиχ ուςι
- Σуኢθсто сէ փаχ
- ፄςուкувсላ մитеρиты
Secarailmiah para peneliti mengungkapkan hasil penelitian mereka terkait khasiat tanaman kelor yang kaya manfaat. Mengonsumsi kelor bisa mengatasi beberapa macam penyakit, seperti stroke, kusta, asam urat, serta penyakit lainnya. Di Maluku, kulit batang dan daun kelor biasanya direndam dan digunakan sebagai obat untuk mengatasi penyakit tipes
Pendidikan dan Literasi Thursday, 08 Jun 2023, 1159 WIB Daun Kelor Menjaga Kesehatan Kulit Pohon kelor Moringa Oleifera adalah salah satu tanaman yang paling luar biasa yang pernah ditemukan. Hal ini mungkin terdengar sensasional, namun faktanya pohon kelor memang terbukti secara ilmiah merupakan sumber gizi berkhasiat yang kandungannya tidak terdapat di tanaman pada umumnya. Sehingga kelor diyakini memiliki potensi untuk mengakhiri kekurangan gizi, kelaparan, serta mencegah dan menyembuhkan berbagai penyakit di seluruh dunia. Semua bagian dari pohon kelor dapat dimakan dan sudah sejak lama dikonsumsi oleh manusia Fahey, 2005. Budidaya daun kelor dalam dunia internasional merupakan suatu program yang sedang digalakan. Terdapat beberapa julukan untuk pohon kelor, diantaranya The Miracle Tree, Tree for Life, dan Amazing Tree. Julukan tersebut muncul karena bagian pohon kelor mulai dari daun, buah, biji, bunga, kulit batang, hingga akar memiliki manfaat yang luar biasa. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa ada beberapa manfaat dari kelor diantaranya daun kelor Moringa oleifera sebagai anti anemia Oduro, 2008, daun dan batang kelor Moringa oleifera dapat digunakan sebagai penurun tekanan darah tinggi dan obat diabetes Giridhari, 2011, dan kulit dari pohon kelor Moringa oleifera sebagai obat radang usus besar Fuglie, 2001 serta manfaat-manfaat lainnya. Tanaman kelor mampu hidup di berbagai jenis tanah, tidak memerlukan perawatan yang intensif, tahan terhadap musim kemarau, dan mudah untuk dikembangbiakan Simbolan, 2007.Daun kelor adalah bagian yang mengandung banyak manfaat. Menurut hasil penelitian, daun kelor mengandung mineral, asam amino essensial, antioksidan seperti vitamin C, vitamin E, flavonoid, tanin, dan masih banyak lainnya Dolcas Biotech, 2008. Salah satu yang paling menonjol dari kandungan tanaman kelor adalah antioksidan, terutama pada daunnya yang mengandung antioksidan yang tinggi. Berdasarkan uji fitokimia, daun kelor Moringa Oleifera mengandung tannin, steroid dan triterpenoid, flavonoid, saponin, antarquinon, dan alkaloid, dimana semuanya merupakan antioksidan Kasolo, 2010. Menurut hasil penelitian, dalam daun kelor segar memiliki kekuatan antioksidan 7 kali lebih banyak dibandingkan vitamin C. Fuglie, 2001. Salah satu grup flavonoid yang dimiliki kelor yaitu kuersetin, dimana kuersetin memiliki kekuatan antioksidan 4-5 kali lebih tinggi dibandingkan vitamin C dan vitamin E Sutrisno, 2011. Antioksidan merupakan suatu senyawa yang membantu melindungi tubuh dari kerusakan sel-sel oleh radikal bebas. Selain itu, antioksidan juga berperan memperlambat proses penuaan dengan membantu menggantikan sel-sel tubuh pada tingkat yang lebih cepat dari usianya. Manfaat antioksidan tersebut salah satunya sangat cocok untuk diaplikasikan pada sediaan kosmetika untuk melindungi kulit dari bahaya radikal bebas. Pola hidup yang tidak sehat dan polusi udara menyebabkan jumlah radikal bebas dalam tubuh meningkat. Radikal bebas ini sangat berbahaya bagi tubuh dan salah satu efeknya yaitu pada kulit. Untuk itu, tubuh memerlukan antioksidan yang mampu menetralisir radikal bebas yang sangat berbahaya. Walaupun sebenarnya, tubuh manusia mampu mensintesis berbagai senyawa antioksidan sendiri, namun ketika radikal bebas lebih banyak daripada kemampuan pertahanan antioksidan alami tersebut bisa mengalami gangguan. Maka dari itu diperlukan antioksidan tambahan dari luar untuk melindungi kulit dari bahaya radikal bebas Pratimasari, 2009. Kulit sehat berarti kulit yang tidak mengandung penyakit, baik yang mengenai kulit secara langsung maupun tidak langsung, atau penyakit dalam tubuh yang secara langsung mempengaruhi kesehatan kulit. Penampilan kulit yang sehat dapat dilihat dari struktur kulit berupa warna, kelembaban, kelenturan, dan tekstur kulit. Wasitaatmadja, 1997. Salah satu bentuk perlindungan kulit dari bahaya lingkungan ataupun dari pola hidup yang tidak sehat yaitu dengan menggunakan produk kecantikan atau kosmetik. Kebutuhan kosmetik hampir menjadi kebutuhan yang dianggap penting bagi sebagian orang. Berbagai jenis produk kosmetika digunakan untuk perawatan agar tampil lebih menarik. Losion badan body lotion adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk melindungi kulit supaya tetap halus dan lembut, tidak kering, tidak bersisik, dan tidak mudah pecah Ditjen POM, 1985. Berdasarkan hal yang sudah disebutkan,, kami tertarik untuk memformulasikan kandungan antioksidan dalam daun kelor sebagai bahan aktif dalam sediaan losion badan body lotion. manfaat daun kelor pdba84 Disclaimer Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku UU Pers, UU ITE, dan KUHP. Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel. Berita Terkait Terpopuler di Pendidikan dan Literasi Terpopuler Tulisan Terpilih .