Olehkarena itu maka karya ilmiah ini dibuat untuk menambah wawasan akan manfaat daun kelor yang selama ini dianggap mistis oleh masyarakat namun berguna bagi kesehatan. 1.2 Identifikasi Masalah. 1. Di Indonesia, Kurang Energi Protein merupakan salah satu masalah Gizi Buruk terbesar yang belum terpecahkan sampai sekarang. 6. Melancarkan produksi ASI Daun kelor merupakan salah satu makanan ASI booster yang telah banyak digunakan untuk mendorong dan meningkatkan produksi ASI selama periode menyusui. Studi yang diterbitkan dalam jurnal PLOS One 2021 menguji pemberian ekstrak daun kelor untuk mengetahui manfaatnya dalam meningkatkan produksi ASI. Hasilnya, wanita yang mengonsumsi suplemen ini memiliki lebih banyak ASI pada hari ke-3 hingga ke-10 pascapersalinan dibandingkan wanita yang menggunakan plasebo. 7. Menghambat pertumbuhan sel kanker Studi laboratorium telah menunjukkan ekstrak tanaman kelor, baik itu daun, kulit kayu, maupun akarnya, mempunyai sifat antikanker. Ini membantu melawan sel kanker payudara dan kolorektal usus besar dan rektum. Manfaat daun kelor ini juga terkait dengan senyawa antioksidan di dalamnya, seperti eugenol dan isotiosianat, yang membantu mencegah kerusakan sel akibat radikal bebas. Penelitian ini masih dalam tahap awal. Studi lebih lanjut diperlukan untuk mengembangkan tanaman kelor sebagai obat baru dalam pengobatan penyakit kanker. Tips aman mengonsumsi daun kelor Anda bisa mengonsumsi daun kelor mentah sebagai lalapan. Namun, pastikan untuk mencuci dengan air mengalir sampai benar-benar bersih terlebih dahulu. Sebagian orang biasanya membuat sayur bening atau menumis daun kelor. Pastikan Anda tidak memasak sayuran ini terlalu lama agar kandungan gizinya tidak terbuang sia-sia. Daun kelor juga tersedia dalam bentuk bubuk atau kapsul. Dosis harian suplemen yang disarankan ialah 6–10 gram atau setara dengan 1–2 sendok teh per hari. Apabila Anda berniat memakai ekstrak daun kelor sebagai obat herbal alami, lebih baik konsultasikan dengan dokter atau apoteker Anda terlebih dahulu. Pasalnya, penggunaan secara berlebihan atau bersamaan dengan obat lain dapat meningkatkan risiko efek samping yang merugikan bagi diri Anda. KaryaIlmiah Daun Sirih posted: 30 April 2022 5.59 - Berikut ini beberapa daun sirih dan informasi yang membahas mengenai karya ilmiah serta artikel lain yang berhubungan dengan topik tersebut di manfaat.org. Beberapa manfaat daun sirih hijau untuk kesehatan dapat kita peroleh dengan resep-resep sebagai berikut: Fitokimia adalah salah satu ilmu yang mempelajari tentang sifat dan interaksi senyawa kimia metabolit sekunder yang terkandung dalam tumbuhan. Metabolit sekunder adalah senyawasenyawa hasil biosintetik turunan dari metabolit primer yang umumnya diproduksi oleh organisme yang berguna untuk pertahanan diri dari lingkungan maupun dari serangan organisme lain. Metabolit sekunder dihasilkan dalam jalur metabolisme lain yang walaupun dibutuhkan tapi dianggap tidak penting peranannya dalam pertumbuhan suatu tumbuhan . KARYATULIS ILMIAH PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG DAUN KELOR SEBAGAI BAHAN PENSUBTITUSI TEPUNG TAPIOKA TERHADAP TINGKAT KEKENYALAN DAN DAYA TERIMA CILOK Karya Tulis Ilmiah ini Disusun sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah D3 Gizi Disusun Oleh: DITA AULIA KHUSNA J 300 120 062 PROGRAM STUDI D3 GIZI FAKULTAS ILMU KESEHATAN
KHASIAT DAUN KELOR BAGI KESEHATAN MAKALAH Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Disusun oleh Nama Fathan Rahmanda Kelas/Jurusan XI IPA 4 Jl. Jend. AH. Nasution No. 222 Yosodadi 21 Kota Metro Tahun Pelajaran 2017/2018 Kata Pengantar Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang Khasiat Daun Kelor Bagi Kesehatan . Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang Khasiat Daun Kelor Bagi Kesehatan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca. Metro, Maret 2018 Fathan Rahmanda DAFTAR ISI Kata Pengantar………………………………………………………………………………………………………………....... II Daftar Isi………………………………………………………………………………………………………………………………. III Bab 1 Pendahuluan…………………………………………………………………………………………………………….. 1 Latar Belakang……………………………………………………………………………………………………………… 1 Rumusan Masalah………………………………………………………………………………………………………… 1 Bab 2 Pembahasan………………………………………………………………………………………………………………. 1 Pengertian Daun Kelor……………………………………………………………………………………………….... 1 Kandungan Dalam Daun Kelor……………………………………………………………………………………… 2 Khasiat Daun Kelor Bagi Kesehatan ……………………………………………………………………………… 2 Bab 3 Penutup……………………………………………………………………………………………………………………… 3 Simpulan………………………………………………………………………………………………………………………. 3 Saran……………………………………………………………………………………………………………………………. 3 Daftar Pustaka……………………………………………………………………………………………………………………….. 4 BAB 1 PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Di era makanan siap saji dan serba modern ini, kebutuhan akan makanan yang menyehatkan terus meningkat, namun, masih banyak masyarakat yang tifak mengetahui manfaat dan khasiat dari daun kelor, sebagian orang tidak mengerti bahkan pantang untukmengkonsumsi daun kelor, padahal pada daun kelor terdapat nutrisi dan kandungan yang sangat penting untuk menjaga agar tubuh tetap sehat, daun kelor juga bermanfaat sebagai obat herbal untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Bahkan teh dari daun kelor mengandung polyphenol yang tinggi, yang berfungsi sebagai antioksidan yang bermanfaat untuk mendetoksikasi tubuh manusia sehingga akan meningkatkan sistem kekebalan tubuh agar tidak mudah terserang penyakit. Karena banyaknya manfaat dan khasiat daun kelor ini para ilmuan menyebutnya sebagai The Miracle Tree" Tanaman Ajaib. . RUMUSAN MASALAH 1. Apa itu daun kelor? 2. Apa saja kandungan dari daun kelor? 3. Apa khasiat daun kelor bagi kesehatan ? TUJUAN Penulisan Karya Ilmiah ini bertujuan 1. Untuk menjelaskan atau mendeskripsikan apa itu daun kelor. 2. Untuk menjelaskan apa saja kandungan dari daun kelor. 3. Untuk menjelaskan apa saja khasiat dari daun kelor bagi kesehatan. MANFAAT a. Menambah wawasan tentang daun kelor. b. Dapat dijadikan alternatif pengobatan di bidang kesehatan BAB II PEMBAHASAN Pengertian Daun Kelor Kelor atau merunggai Moringa oleifera adalah sejenis tumbuhan dari suku Moringaceae. Tumbuhan ini memiliki ketinggian batang 7—11 meter. Daun kelor berbentuk bulat telur dengan ukuran kecil-kecil bersusun majemuk dalam satu tangkai, dapat dibuat sayur atau obat. Bunganya berwarna putih kekuning-kuningan dan tudung pelepah bunganya berwarna hijau; bunga ini keluar sepanjang tahun dengan aroma bau semerbak. Buah kelor berbentuk segitiga memanjang yang disebut kelentang, juga dapat disayur. Nama umum Indonesia Kelor, limaran Jawa Inggris Moringa, ben-oil tree, clarifier tree, drumstick tree Melayu kalor, merunggai, sajina Vietnam Chùm ngây Thailand ma-rum Pilipina Malunggay Batang berkayu lignosus, tegak, berwarna putih kotor, kulit tipis, permukaan kasar; percabangan simpodial, arah cabang tegak atau miring, cenderung tumbuh lurus dan memanjang. Daun majemuk, bertangkai panjang, tersusun berseling, beranak daun gasal imparipinnatus, helai daun saat muda berwarna hijau muda. Buah berbentuk panjang bersegi tiga, panjang 20 - 60 cm; buah muda berwarna hijau - setelah tua menjadi cokelat, bentuk biji bulat - berwarna coklat kehitaman, berbuah setelah berumur 12 - 18 bulan. Akar tunggang, berwarna putih, membesar seperti lobak. Perbanyakan bisa secara generatif biji maupun vegetatif stek batang. Tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi sampai di ketinggian 1000 m dpl, banyak ditanam sebagai tapal batas atau pagar di halaman rumah atau ladang. Kandungan dalam Daun Kelor Menurut Simbolan et al., 2007, kandungan kimia yang dimiliki daun kelor yakni asam amino yang berbentuk asam aspartat, asam glutamat, alanin, valin, leusin, isoleusin, histidin, lisin, arginin, venilalanin, triftopan, sistein dan methionin. Daun kelor juga mengandung makro elemen seperti potasium, kalsium, magnesium, sodium, dan fosfor, serta mikro elemen seperti mangan, zinc, dan besi. Daun kelor merupakan sumber provitamin A, vitamin B, Vitamin C, mineral terutama zat besi. Menurut Fuglie 2001 menyebutkan kandungan kimia daun kelor per 100 g dapat dilihat pada Tabel 1. Akar, batang dan kulit batang kelor mengandung saponin dan polifenol. Selain itu kelor juga mengandung alkaloida, tannin, steroid, flavonoid, gula tereduksi dan minyak atsiri. Akar dan daun kelor juga mengandung zat yang berasa pahit dan getir. Sementara biji kelor mengandung minyak dan lemak Utami dan Puspaningtyas, 2013. Hasil studi fitokimia daun kelor Moringa oleifera menyebutkan bahwa daun kelor mengandung senyawa metabolit sekunder flavonoid, alkaloid, phenols yang juga dapat menghambat aktivitas bakteri. Komposisi dan konsentrasi senyawa fitokimia mengalami perubahan selama pertumbuhan tanaman. Daun yang lebih muda mempunyai kandungan fitokimia paling tinggi Nugraha, 2013. Berkat kandungan gizi yang terdapat di dalamnya, selain sebagai obat, kelor juga bermanfaat sebagai bahwa kelor telah berhasil mencegah wabah kekurangan gizi di beberapa negara di Afrika dan menyelamatkan banyak nyawa anak-anak dan ibu-ibu hamil. Berikut Kandungan Gizi dalam setiap 100 g Tanaman Kelor Deskripsi Biji Daun Tepung daun Kadar Air % Calori Protein g Lemak g Carbohydrate g Fiber g Minerals g Ca mg Mg mg P mg K mg Cu mg Fe mg S mg Oxalic acid mg Vitamin A - B carotene mg Vitamin B -choline mg Vitamin B1 -thiamin mg Vitamin B2 -riboflavin mg Vitamin B3 -nicotinic acid mg Vitamin C -ascorbic acid mg Vitamin E -tocopherol mg Arginine g/16g N Histidine g/16g N Lysine g/16g N Tryptophan g/16g N Phenylanaline g/16g N Methionine g/16g N Threonine g/16g N Leucine g/16g N Isoleucine g/16g N Valine g/16g N 26 30 24 110 259 137 10 423 - 120 - 92 440 24 70 259 7 137 101 423 - 220 - 205 - 2,003 368 204 1,324 870 - 113 From Moringa oleifera Natural Nutrition for the Tropics by Lowell Fuglie Tabel diatas adalah kandungan asam amino dalam tiap 100 gr daun kelor segar yang dikemukakan dari penemuan et al dalam setiap gr nitrogen yang telah dilakukan di National Institute of Nutrition in Hyberabad, India. Sedangkan informasi mengenai kandungan gizi daun kelor yang kering merupakan hasil analisa Lowell J. Fuglie yang didukung oleh Church World Service and The Departmentof Engineering the University of Leicester and perfomed by Campden & Chorleywood Food Research Association in Gloucestershire, Inggris. Manfaat Daun Kelor Bagi Kesehatan Dari hasil penelitian tersebut diatas maka ditemukan bahwa pada daun kelor terdapat manfaat dan khasiat sebagai berikut 1. Manfaat daun kelor untuk mengobati Penyakit Jantung Sebuah studi ilmiah yang dilakukan uji coba pada hewan laboratorium yang diterbitkan pada edisi Februari 2009 dari “Journal of Medicinal Food” menjelaskan manfaat daun kelor dapat mencegah kerusakan jantung dan bermanfaat sebagai antioksidan. Pada penelitian tersebut menjelaskan bahwa pemberian dosis 200 miligram per kilogram berat badan setiap hari selama 30 hari, menghasilkan tingkat lebih rendah dari lipid teroksidasi dan jaringan jantung dilindungi dari kerusakan struktural. Oleh karena itu para pakar berkesimpuan bahwa manfaat daun kelor sangat signifikan untuk kesehatan jantung. 2. Manfaat daun kelor sebagai anti kanker Studi kultur jaringan sel kanker serviks manusia yang diterbitkan dalam Pada jurnal peneltian “Food and Chemical Toxicology.” edisi Juni 2011 menjelaskan bahwa ekstrak daun kelor bermanfaat untuk mendukung kematian sel dini, mencegah pertumbuhan dan reproduksi sel-sel kanker. Peneliti terkemuka menyimpulkan bahwa daun kelor menunjukkan potensi sebagai pencegahan alami. 3. Khasiat daun kelor anti diabetes Kadar nutrisi seng pada daun kelor yaitu mineral yang bermanfaat untuk produksi insulin. Pada studi ilmiah telah dilakukan uji coba pada hewa laboratorium yang diterbitkan dalam edisi Juni 2012 dari “Journal of Diabetes,” Setiap pemberian ekstrak daun kelor sebesar 150 miligram bermanfaat sebagai anti diabetes yang signifikan. 4. Manfaat daun kelor untuk mengatasi alergi Daun kelor juga efektif dan ampuh mengatasi alergi dengan cara ambil tiga gagang daun kelor dan direbus, ditambahkan pulasari secukupnya, satu siung bawang merah, dengan air sebanyak tiga gelas, rebus sampai air mendidih dan tersisa dua gelas. lalu disaring dan minum setiap hari secara rutin. 5. Khasiat daun kelor untuk mengobati penyakit herpes, kurap dan luka bernanah, Penyakit tersebut dapat anda obati dengan daun kelor dengan cara tumbuk tujuh gagang daun kelor sampai halus dan diitempelkan pada bagian kulit alergi yang bermasalah 6. Manfaat daun kelor untuk mengobati sakit mata Jika anda menderita sakit mata obati segera dengan daun kelor cara nya yaitu tiga gagang daun kelor ditumbuh atau diblander sampai halus dan tambahkan 100ml air. lalu diperas sampai mendapatkan sari daun kelor. gunakan sari daun kelor sebagai pencuci mata atau cukup dititiskan. 7. Manfaat daun kelor untuk mengatasi Rematik, pegal linu dan nyeri Penyakit rematik, pegal linu dan nyeri dapat anda atasi dengan menggunakan kelor dengan cara 2 gagang daun kelor ditumbuk halus dan ditambahkan dengan setengah sendok makan kapur sirih, Gunakan ramuan daun kelor ini sebagai param. 8. Manfaat daun kelor dapat mengatasi penyakit kuning Disebut penyakit kuning karena penyakit ini ditandai dengan kuningnya organ tubuh biasanya pada mata, kuku, dan anggota tubuh lainnya. Penyakit ini sebenarnya adalah karena pembengkakan hati yang diakibatkan oleh virus. untuk mengatasi penyakit kuning anda bisa menggunakan ramuan daun kelor caranya Tumbuk sampai halus 3-7 gagang daun kelor tambahkan dengan 1 gelas air kelapa hijau lalu peras dan saring. sebelum diminum sebaiknya tambahkan dengan 1 sendok makan madu. Minumlah ramuan ini satu hari sekali sampai penyakit kuning sembuh. 9. Khasiat daun kelor Membantu menyembuhkan mata rabun Senja dan iritasi mata Tumbuk sampai benar-benar halus 3 gagang daun kelor kemudian seduh dengan 1 gelas air mendidih diamkan beberapa saat sambil diaduk lalu saring. Tunggu sampai dingin atau hangat kuku lalu tambahkan dengan beberapa sendok madu murni. Minum ramuan ini menjelang tidur malam 10. Manfaat daun kelor untuk mengobati cacingan Cacingan seringkali dialami oleh anak-anak, Jika anak anda mengalami cacingan bisa anda atasi dengan menggunakan daun kelor. Caranya 3 gagang daun kelor, 1 gagang daun cabai. 1-2 batang meniran ketiga bahan tersebut direbus dengan 2 gelas air hingga mendidih sampai tersisa 1 gelas. Setelah itu disaring, dan minumlah ramuan ini setiap hari. 11. Manfaat daun kelor untuk Menurunkan berat badan Punya masalah tubuh kegemukan atau obesitas, atau perut buncit pasti membuat menderita dan tampil tidak percaya diri. Jika ini masalah anda, cobalah anda atasi dengan daun kelor. Dengan mengkonsumsi teh daun kelor secara rutin dan teratur sangat membantu untuk menangani masalah pencernaan, sehingga merangsang metabolisme untuk membakar kalori dengan lebih cepat. Karena teh kelor mudah diserap ke dalam usus. 12. Manfaat daun kelor sebagai penyedia energi Dengan rutin mengkonsumsi teh daun kelor setiap pagi bermanfaat untuk menguatkan bagian tubuh agar tetap pro aktif sepanjang sepanjang hari. Tubuh akan secara otomatis merasa baik dan berenergi dari sebelumnya. 13. Daun kelor berkhasiat sebagai penyedia nutrisi Teh daun kelor sangat berperan penting untuk memelihara otak dan mata. Gizi otak membantunya dalam mengambil keputusan yang tepat bahkan pada situasi sulit. 14. Khasiat daun kelor untuk meningkatkan Fungsi Ekskresi Yang tak kalah menarik bahwa teh daun kelor membantu memperbaiki dan meningkatkan fungsi ginjal dan hati. Tubuh akan bugar dan sehat jika fungsi pembuangan limbah bekerja secara normal. 15. Manfaat daun kelor untuk Rambut Nutrisi pada teh daun kelor bahkan berkhasiat untuk menguatkan dan melebatkan rambut, rambut menjadi lebih sehat, kuat dan mengkilap. 16. Manfaat daun kelor untuk Menghilangkan flek wajah, memutihkan kulit, menghilangkan jerawat dan komedo Bukan hanya penyakit saja bahkan daun kelor dapat kita manfaatkan untuk mengatasi flek hitam, Jerawat dan komedo pada wajah caranya Tumbuk segenggam daun kelor muda sampai benar-benar halus lalu dipakai untuk bedak atau bisa juga di campur dengan bedak sebagai masker diamkan 25-30 menit lalu cuci kembali. 17. Manfaat daun kelor menurunkan panas deman pada anak Ketika panas demam menimpa anak, anda bisa meunrunkan panas anak dengan daun kelor. caranya haluskan 3 gagang daun kelor dengan cara ditumbuk setalah halus tempelkan pada pada ubun-ubun kepala anak. lakukan ini pada waktu pagi dan jangan pada siang hari. untuk hasil optimal buatlah 1 gelas sari daun kelor caranya 2 gagang daun kelor ditumbuk halus bersama dengan 2 siung bawang merah, kemudian tambahkan 1 gelas air lalu peras dan saring. Beri minum anak anda dengan ramuan ini pada waktu pagi dan malam hari. 18. Manfaat daun kelor untuk diet Karena daun kelor dapat menghasilkan energi yang tahan lama maka otomatis dengan mengkonsumsi daun kelor secara rutin dan teraut bermanfaat untuk membantu program diet secara alami dan aman. 19. Daun kelor sebagai obat mata Daun kelor bermanfaat untuk menjaga kesehatan lensa mata, skaligus dapat dijadikan sebagai obat untuk mencegah dan mengatasi penyakit mata degeneratif. 20. Sebagai sumber beta karoten Kandungan beta karoten yang terdapat pada daun kelor juga berfungsi memperkuat daya tahan tubuh sehingga tidak mudah terserang penyakit dan mempercepat proses penyembuhan dikala sakit 21. Minyak ben pada daun kelor sebagai sumber anti oksidan Pada Biji buah kelor terkandung minyak sekitar 40 persen, yang mana minyak buah kelor dikenal dengan sebutan minyak Ben. Minyak biji buah kelor kaya akan antioksidan, dan nutrisinya hampir serupa dengan mirip minyak zaitun. 22. Daun kelor sebgai sumber zat besi Mungkin tidak semua orang tahu bahwa daun kelor muda yang biasa dikonsumsi sebagai sayur ini ternyata mengandung zat besi tiga kali lipat lebih besar dari daun bayam. 23. Daun kelor sebagai sumber asam amino esensial Pada daun kelor terdapat asam amino esensial yaitu unsur protein yang berfungsi untuk memperbaiki dan memelihara sel-sel tubuh. Tubuh manusia hanya mampu menghasilkan asam amino sekitar 10 sampai 12 jenis saja sedangkan 8 jenis dari asam amino esensial harus dipenuhi melalui asupan nutrisi pada makanan sehari-hari. 24. Daun kelor sebagai sumber energi alami Manfaat daun daun kelor yang tak kalah pentingnya yaitu berfungsi untuk meningkatkan jumlah energi secara alami dan tahan lama. 25. Daun kelor mengatasi berbagai penyakit Manfaat daun kelor juga bisa menyembuhkan bisul, menghambat dan mencegah tumor mengatasi nyeri sendi arthritis bahkan daun kelor bermanfaat untuk menstabilkan tekanan darah. 26. Manfaat daun kelor untuk meningkatkan produksi ASI Bagi ibu menyusui dianjurkan untuk memperbanyak mengkonsumsi daun kelor, karena daun kelor bermanfaat untuk meningkatkan jumlah produksi ASI dan menjaga kualitas ASI, sehingga tentu saja ini hal ini menjadi penting untuk pertumbuhan dan perkembangan sel otak bayi. 27. Sebagai suplemen makanan alami Agar tubuh tetap fit dan berstamina dianjurkan untuk mengkonsumsi daun kelor dan buahnya, karena kelor bermanfaat sebagai suplemen alami, ini karena daun kelor kaya akan kalsium dan multi vitamin. 28. Teh bunga kelor sebagai sumber flavonoid dan anti oksidan Bukan hanya daun dan buahnya saja, bahkan bunga tanaman kelor bisa anda olah menjadi teh herbal alami yang kaya akan flavonoid dan antioksidan. 29. Akar tanaman kelor dapat mengatasi berbagai penyakit Sedangkan pada akar tanaman kelor dapat digunakan sebagai obat tradisional untuk memperbaiki sistem peredaran darah, mencegah peradangan, menambah nafsu makan, baik untuk pencernaan, dan yang tak kalah menarik adalah daun kelor bermanfaat untuk mengatasi kej*nt*nan pria. dan masalah saluran reproduksi wanita. 30. Mengatasi berbagai penyakit dalam Berdasarkan hasil penelitian dan analisa para pakar akar tanaman kelor berkhasiat untuk menyembuhkan kanker ovarium, peradangan, batu ginjal, meningkatkan fungsi ginjal secara keseluruhan karena membantu mengeluarkan kalsium dan fosfat dari dalam ginjal secara lebih efisien. 31. Daun kelor mengatasi kolesterol jahat Tidak semua kolesterol dalam tubuh baerbahaya bagi kesehatan, namun ada juga jenis kolesterol yang bermanfaat. Maka daun kelor berkhasiat untuk mengontrol, menyeimbangkan, dan mengatasi koleseterol jahat sebagai faktor penyebab resiko penyakit jantung, dan stroke. 32. Daun kelor memperbaiki sistem metabolisme tubuh Sistem metabolisme tubuh yang baik sangat berperan penting untuk menjaga agar tubuh tetap sehat. Maka dengan mengkonsumsi daun kelor bermanfaat untuk menstimulasi metabolisme dan struktur sel tubuh. 33. Manfaat daun kelor sebagai anti bakteri dan anti racun Manfaat daun kelor yang tak kalah penting yaitu berfungsi sebagai antibakteri dan anti racun, sehingga dapat digunakan sebagai penawar racun alami. ini terbukti bahwa biji buah kelor mampu menyerap kotoran pada air, sehingga air kembali jernih dan sehat. begitulah pula fungsi daun dan biji buah kelor bermanfaat untuk membantu menyerap dan mengeluarkan racun dalam darah. 34. Daun kelor tanpa efek samping Mengkonumsi daun kelor dalam jumlah banyak tidak akan berdampak buruk bagi kesehatan, karena dun kelor sama sekali tidak terdapat efek samping baik bila dikomsumsi oleh orang dewasa maupun oleh anak-anak. termasuk manfaat dan khasiat daun kelor selain yang telah disebutkan diatas Menambah kebugaran tubuh Meningkatkan kekebalan tubuh penderita HIV Anti Inflamasi Sumber Klorofil Yang Tinggi Sebagai Tonik Penguat Jantung Mengatasi Tekanan Darah Tinggi BAB III PENUTUP SIMPULAN Maka dengan demikian kesimpulan dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa manfaat daun kelor akan lebih besar lagi jika diolah menjadi bubuk daun kelor dibandingkan jika daun kelor dikonsumsi secara langsung sebagai sayuran. Tapi walaupun begitu manfaat dan khasiat daun kelor untuk kesehatan tetap baik jika dikonsumsi secara rutin. Selain itu telah ditemukan nutrisi penting yang menakjubkan pada daun kelor antara lain Daun kelor mengandung potasium tiga kali lipat dari pada pisang. Kandungan Kalsium pada daun kelor Empat kali lipat lebih banyak daripada susu. Pada daun kelor terdapat Vitamin C Tujuh kali lipat daripada jeruk. Dan kanduangan vitamin A pada daun kelor Empat kali lipat lebih banyak dari pada wortel dan dua kali lipat protein dari pada susu. SARAN Dengan membaca karya tulis ilmiah ini, semoga masyarakat dapat memanfaatkan tumbuhan kelor sebaik mungkin dikarenakan potensi pemanfaatannya yang besar. Jika dilakukan pengolahan yang baik, tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan. Namun dapat dimanfaatkan untuk usaha rumahan atau dalam skala besar. DAFTAR PUSTAKA
PenulisanKarya Ilmiah ini bertujuan : 1. Untuk menjelaskan atau mendeskripsikan apa itu daun kelor. 2. Untuk menjelaskan apa saja kandungan dari daun kelor. 3. Untuk menjelaskan apa saja khasiat dari daun kelor bagi kesehatan. Manfaat daun kelor yang tak kalah penting yaitu berfungsi sebagai antibakteri dan anti racun, sehingga dapat The people of Nangkek in East Gili have a very simple life with livelihoods as builders, porters, seasonal farmers and no work. Daily necessities such as vegetables are obtained by planting plants in the front or back of the house such as chillies, spinach, Moringa trees. To needs of vegetables while eating, they pick them, for example, vegetables from Moringa leaves. The benefits of Moringa leaves are very good for our bodies, namely 1. Lowering blood pressure, 2. Reducing cholesterol, 3. Improving heart performance, 4. Reducing blood sugar or diabetes, as an antioxidant, 5. Removing toxins in the body, anti-cancer, tumors, 6. Preventing liver and kidney damage, 7. Overcoming infertility, 8. Speeding up reproduction of red blood cells, 9. Strengthening the uterus, 10. Helps relieve aching pain due to gout and rheumatism. Proposers through Community Service provide training on Moringa leaves as a Moringa dye for body healthThis activity aims 1 increasing entrepreneurial motivation; 2 package Moringa leaves into Moringa small bags for body health, which is efficacious; 3 improve the ability of human resources in production and marketing techniques; and 4 developing entrepreneurial networks for each household to support the development of the creative economy. The results of these activities include 1 increasing the entrepreneurship spirit of each head of household in an effort to support the community development activities; 2 the entrepreneurial community has business planning capabilities; 3 increasing the ability of the entrepreneurial community in conducting business operationsThe method used is training, assistance and evaluation. This method is an effort to educate and train partners in packaging Moringa leaves into drinks. The assessment and evaluation process is carried out during the PKM program until the partners are able to develop the business well Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free LITPAM, Nusa Tenggara Barat, Indonesia SASAMBO Jurnal Abdimas Journal of Community Service e-ISSN 2686-519X // Vol. 2 No. 1. Februari 2020, pp. 1-6 Pelatihan Pembuatan Kelor Celup untuk Kesehaan Tubuh 1Mohammad Arief Wahyudi, 2Joko Septaryanto 1,2STKIP PGRI Bangkalan. Jl. Soekarno Hatta No 52. 69116 Jawa Timur. Indonesia Email Korespondensi arwah74 Article History Received 18-09-2019 Revised 07-10-2019 Published 28-02-2020 Moringa Dye Making Training for Body Health. The purpose of this community service activity is to train the community in the use of Moringa oleifera leaves as moringa for body health. This activity was carried out at the Nangkek hamlet community in East Gili. The method used in this activity is training, mentoring and evaluation. This method is an effort to train partners in packaging Moringa leaves into drinks. The results of this dedication activity are an increase in knowledge and understanding of partners about the benefits of Moringa leaves, an increase in partners' skills in processing Moringa leaves into Moringa dyes Moringa leaf teabags, the existence of homemade-based alternative businesses for partners. Keywords Moringa oleifera, Dip, Body health SejarahArtikel Diterima 18-09-2019 Direvisi 07-10-2019 Dipublikasi 28-02-2020 Tujuan kegitan pengabdian ini adalah untuk melatih masyarakat dalam pemanfaatan daun kelor Moringa oleifera sebagai kelor celup untuk kesehatan tubuh. Kegitan ini dilaksanakan pada Masyaraat dusun Nangkek di Gili Timur. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pelatihan, pendampingan dan evaluasi. Metode ini merupakan upaya melatih mitra dalam mengemas daun kelor menjadi minuman. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah adanya peningkatan pengetahuan dan pemahaman mitra tentang manfaat daun kelor, peningkatan keterampilan mitra dalam mengolah daun kelor menjadi kelor celup teh celup daun kelor, adanya usaha alternative berbasis homemade bagi mitra. Kata kunci Moringa oleifera, celup, kesehatan tubuh Sitasi Wahyudi, A., M., dan Septaryanto, J., 2020 Pelatihan Pembuatan Kelor Celup untuk Kesehaan Tubuh. Sasambo Jurnal Abdimas Journal of Community Service. 21, 1-6. Doi PENDAHULUAN Masyarakat dusun Nangkek di desa Gili Timur merupakan salah satu desa yang ada di kabupaten Bangkalan Madura dengan letak geografis cukup jauh dari pusat kota, masyarakat di dusun Nangkek memiliki tingkat pendidikan yang masih tergolong rendah, dengan sumber mata pencarian utama adalah pertanian. Selain pertanian sebagian masyarakat ada sebagai tukang banguna, peternak, dan sebagian sebagai TKI/TKW di Malaysia dan beberapa Negara tetangga. Masyarakat dusun Nangkek selain bercocok tanam di sawah dan perkebunan, mereka juga gemar memanfaatkan lingkungan sekitar atau pekarangan sebagai tempat menanam tumbuhan dan tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan seperti, sayur-sayuran dan pohon kelor Moringa oleifera. Pohon kelor menjadi salah satu tanaman primadona di dusun Nangkek, karena pohon kelor mudah ditanam, cepat tumbuh, dan tidak butuh perawatan. Selain itu pohon kelor data dijadikan sebagai pagar pembatas antara lahan perumahan satu dengan yang lainnya. Kelor di desa Nangkek dijadikan sebagai salah satu sayura kua sayur. Bagi masyakarat dusun Pelatihan Pembuatan Kelor Celup… Sasambo Jurnal Abdimas Journal of Community Service, Februari, 2020 Tahun. Vol. 2, Nangkek kelor merupakan salah satu sayuran alternative yang memiliki manfaat baik untuk tubuh. Hampir disetiap pekarangan masyakarat di dusun Nangkek ditumbuhi oleh pohon kelor, mereka memanfaatkan hanya sebagai sayuran, dan belum memanfatkan secara maksimal, untuk kebutuhan-kebutuhan yang lain, seperti bahan obat-obatan herbal, makanan olahan dengan kemasan ekonomis, dan teh celup. Hariana, 2008 Pohon kelor sudah dikenal luas di Indonesia sebagai tanaman obat khususnya di daerah pedesaan, tetapi belum dimanfaatkan secara maksimal dalam kehidupan. Kurangnya pemanfaatan kelor dalam kehidupan masyarakat dusun Nangkek, dikarenkan, 1 kurangnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat akan manfaat besar kelor, 2 tidak memiliki keterampilan dalam pengolahan kelor agar memilki nilai ekonomis tinggi, dan 3 kurangnya pembinaan dalam mengelola dan mengolah potensi lokal untuk dijadikan sebagai alternative usaha tambahan berbasis homemade. Gambaran kondisi ini menjadi dasar tim pengabdian untuk melakukan pelatihan dan pendampingan untuk masyarakat dusun Nangkek dalam pemanfaatan daun kelor untuk dijadikan kelor celup untuk kesehatan tubuh. Dalam kegiatan ini masyarakat dusun Nangkek dijadikan sebagai mitra yang akan dilatih dan didampingi untuk menghasilkan kelor celup. Selain masyarakat dusun Nangkek tim kegiatan pengabdian ini bermitra dengan UD. Agus Sejahtera. UD. Agus Sejahtera bergerak dalam produksi dan penjualan olahan kedelai salah satunya adalah susu kedelai. UD. Agus Sejahtera sebagai mitra kedua akan membantu dalam proses pemasaraan produk yang dihasilkan dari daun kelor. Kelor hingga saat ini telah menyumbangkan perannya sebagai tanaman obat dalam dunia medis berkat kandungan nutrisi yang dimilikinya Ivana dkk, 2015. Berdasarkan hasil penelitian sorang peneliti bernama Fuglie LJ dalam bukunya yang berjudul The Miracle Tree The Multiple Attributes of Moringa, daun kelor memiliki kandungan vitamin A, vitamin C, vitamin B, kalsium, zat besi, dan protein dalam jumlah yang sangat tinggi namun masih mudah untuk dicerna dan diasimilasi oleh tubuh manusia. Tidak hanya itu, daun kelor juga mengandung lebih dari 40 antioksidan dan beragam mineral penting yang merupakan sumber protein yang baik. Berkat dari kandungannya itu kelor diberi nama “Miracle Tree” atau “Tree of Life”. Secara internasional tanaman ini telah dipromosikan oleh berbagai organisasi seperti WHO World Health Organization, National Geographic, National Institute of Health, Becker & Makkar, 1996 kelor menjadi sumber antioksidan alami yang baik karena kandungan dari berbagai jenis senyawa antioksidan seperti vitamin C, flavonoid, phenolic dan karotenoid Krisnadi, 2015 protein serbuk kelor sebesar 27,1 gram per 100 gram bahan. Kandungan ini dapat mengatasi malnutrisi Koul dan Chase, 2015. Daun kelor juga mengandung Vitamin C lebih banyak dibanding jeruk dan kalsium empat kali lipat kalsium susu Sutanto, dkk., 2007. Kualitas cerna protein pada daun kelor setara dengan susu dan telur Devendra at al., 2011. Hal ini sejalan dengan penelitian Moyo, 2011 yang menyebutkan kualitas protein daun kelor mudah dicerna karena dipengaruhi oleh kualitas dan variasi asam amino pada daun kelor. Dengan pemanfaatan Daun Kelor menjadi Kelor celup untuk kesehatan tubuh diharapkan bisa membantu peningkatan produksi pengelolahan Homemade di Gili timur dusun Nangkek yang lebih baik. Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah melatih dan mendampingi masyarakat dusun Nangkek dalam pengolahan daun kelor menjadi kelor celup teh kelor yang dapat dimanfaatkan untuk kesehatan tubuh, selian itu harapanya dampak berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui usaha berbais home industry. Pelatihan Pembuatan Kelor Celup… Sasambo Jurnal Abdimas Journal of Community Service, Februari, 2020 Tahun. Vol. 2, METODE PELAKSANAAN Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah PRA Participatori Rural Appraisal dimana dalam pelaksanaannya melibatkan masyarakat setempat dalam seluruh kegiatan dan stakeholders. Penggunaan metode ini bertujuan agar masyarakat dapat saling berbagi, meningkatkan, dan menganalisi pengetahun mereka tentang kondisi dan kehidupan masyarakat, membuat rencana, bertindak, mengevaluasi dan merefleksi Hunaepi, Dharmawibawa, & Asy’ari, 2018. Saputro, 2015 menyatakan bahwa penggunaan PRA dapat memberikan dukungan yang efektif dalam proses perencanaan dan peaksanaan pembangunan serta pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan dengan berwawasan lingkungan serta berbasis konteks lokal. Prosedur kerja dalam proses PKM ini dibagi menjadi beberapa tahap antara lain 1. Perencanaan meliputi; a. Survei dan analisis lokasi mitra PKM b. Sosialisasi kegiatan melalui kegiatan rembuk atau diskusi. c. Persiapan alat dan bahan; Tim pengabdian dan anggota mitra secara bersama-sama mempersiapkan semua bahan dan peralatan yang diperlukan selama pelaksanaan program PKM d. Penyediaan media belajar; untuk memudahan proses penyuluhan dan pelatihan maka diberikan diperlukan panduan 2. Tindakan meliputi; a. Penyuluhan; kegiatan ini akan memberikan penjelasan yang komprehensif tentang materi terkait pengolahan kelor 1 daun kelor dan manfaatnya untuk kesehatan, 2 pengolahan dan pengemasan daun kelor menjadi menjadi kelor celup, dan 4 peluang usaha kelor celup. Kegiatan ini dilakukan dengan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab. b. Pelatihan; kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mitra dalam pengolahan daun kelor menjadi kelor celup c. Pendampingan; kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan keterampilan dan kemandirian mitra. . d. Evaluasi; Evaluasi dilakukan untuk mengetahui peningkatan pengetahuan dan keterampilan mitra. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Observasi dan Sosialisasi Observasi dilakukan untuk meninjau wilayah dusun Nangkek desa Gili Timur kabupaten Bangkalan Madura. Pelaksanaan dilakukan dengan cara melakukan wawancara, dan diskusi dengan kepala dusun dan ketua UD. Agus Sejahtera. Hasil dari kegiatan ini adalah terbentunya kesepakatan proses pelaksanaan kegiatan dengan rundown sebagai beriku; Tabel 1. Rundown Kegiatan PKM di dusun Nangkek Persiapan Survei lapangan, mencari informasi/ gambaran dan mencatat hal- hal tentang masyarakat desa Nangkek kelurahan Gili Timur  Penyuluhan  Pelatihan  Pendampingan  Evaluasi Pelatihan Pembuatan Kelor Celup… Sasambo Jurnal Abdimas Journal of Community Service, Februari, 2020 Tahun. Vol. 2, Semua kegiatan yang telah direncanakan dikerjakan secara kontinu oleh tim dan mitra, selama proses kegiatan tempat, dan beberapa fasilitas pendukung di sediakan oleh mitra. Hal ini sangat membantu kelancara semua proses kegaitan selama kegiatan. 2. Penyuluhan Kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan metode ceramah, Tanya jawab dan diskusi, kegiatan ini akan memberikan penjelasan yang komprehensif tentang materi terkait pengolahan kelor 1 daun kelor dan manfaatnya untuk kesehatan, 2 pengolahan dan pengemasan daun kelor menjadi menjadi kelor celup, dan 4 peluang usaha kelor celup. Peyuluhan dimaksudkan agar mitra paham terkait dengan kelor dan proses pengolahannya hingga menjadi produk, selain itu diharapkan dengan adanya peyuluhan mitra akan lebih mudah melaksanakan praktik pada saat pelatihan. Kegiatan ini dilaksanakan di balai warga di dusun Nangkek. Partisipasi mitra dalam kegiatan penyuluhan sangat baik, hal tersebut terlihat dari partisipasi mitra baik dalam bertanya maupun diskusi. Tingginya partisipasi mitra menunjukkan bahwa rasa ingin tau mitra akan manfaat dan proses pengolahan daun kelor untuk dijadikan prodak kelor celup yang memiliki nilai ekonomis menunjukkan peningkatan disetiap sesi kegiatan. 3. Pelatihan dan Pendampingan Pelatihan dilakukan setelah mealui proses pemberain materi dan mitra diperkirakan telah cukup memahami tentang bagaimana mengolah daun kelor menjadi kelor celup. Sebelum pelatihan tim pengabdian dan mitra bersama-sama menyiapkan alat-alat dan bahan yang dibutuhkan selama proses kegiatan berlansung. Adapun alat dan bahan yang digunakan seperti pada tabel berikut; Tabel 2. Alat dan bahan pelatiahn pembuatan kelor celup Tempat mencuci daun kelor yang telah dipetik, ini bertujuan untuk menbersihkan daun kelor dari kotoran Digunaan untuk mengikat tangkai daun kelor pada saat penjemuran Digunakan untuk menghancuran daun kelor yang telah kering untuk dijasikan bubuk daun kelor Untuk memisahkan antara serbuk kelor yang masih besar-besar. Hal tersebut untuk memudahkan dalam proses pengemasan Digunakan untuk pengemsan serbuk daun kelor yang akan dijadikan kelor celup Digunakan untuk mencuci daun kelor sebelum dijemur Sebagai bahan utama dalam pembuatan kelor celup. Setelah alat dan bahan tersedia kegiatan selanjutnya adalah praktik pembuatan kelor celup. Salah satu cara mengolah daun kelor yang paling populer adalah menyeduhnya seperti teh. Agar bisa mendapatkan kelor celup atau teh daun kelor yang bagus, maka untuk membuat kelor celup atau teh kelor harus melewati langakh-langkah sebagai berikut; a. Petik daun kelor yang masih segar dan muda. Letaknya di dekat pucuk dan berwarna hijau muda. b. Rendam daun kelor di dalam air bersih untuk membersihkan kotoran-kotoran yang menempel. c. Setelah dicuci bersih, keringkan daun kelor. Letakkan di nampan, kemudian letakkan di udara terbuka. Sebisa mungkin jangan letakkan di bawah sinar matahari langsung. Pelatihan Pembuatan Kelor Celup… Sasambo Jurnal Abdimas Journal of Community Service, Februari, 2020 Tahun. Vol. 2, Paparan sinar matahari langsung bisa membuat kandungan gizinya berkurang. Proses penjemuran dilakukan oleh mitra di peakarangan rumah. Adapun proses seperti seperti pada gambar berikut; Gambar 1. Proses penjemuran daun kelor d. Jika daun kelor sudah kering sempurna, tumbuk atau blender hingga menjadi bubuk halus. Proses penghancuran bertujuan agar proses pembuatan kelor celup lebih mudah. Adapun proses seperti yang terlihat pada gambar. Gambar 2. Proses pembuatan bubuk daun kelor oleh mitra yang dibimbing oleh tim e. Setelah pengancuran atau daun kelor menjadi bubuk, selanjutnya dilakukan pengayakan untuk penyortiran agar memudahkan pembuatan kelor celup, selain itu dengan tepung dau kelor yang halus akan memudahkan larut pada saat pembuatan teh. f. Simpan daun kelor yang sudah menjadi bubuk di dalam wadah khusus dan letakkan di tempat yang sejuk. Tujuan penyimpanan seperti ini adalah menghilankan enzim oksidatif yang membuat daun kelor bubuk tak bisa disimpan lama, setelah penyimpanan selama 2-3 hari baru dilanjutkan dengan penegmasan. g. Pengemasan, proses pengemasan dilakukan setelah dilakukan penyortiran. Pengemasan menggunakan kertas kemasan yang sudah disiapkan oleh tim pengabdian. Pengemasan tepung/serbuk daun kelor bertujuan agar pembuatan teh lebih mudah. Pengemasan dilakukan dua kali, yakni pengemasan bubuk menjadi kelor celup dan pengemasan kelor celup untuk di pasarkan. Keseluruhan kegiatan pelatihan dilaksanakan dengan baik oleh tim dan mitra sesuai dengan kesepakatan jadwal pelaksanakan yang telah disepakati, partisipasi mitra selama kegiatan pelatihan sangat baik, hal ini terlihat dari jumlah peserta disetiap sesi pelatihan selalu hadir tepat waktu, melaksanakan semua kegiatan dengan baik, dan animo mitra sangat bagus. Pelatihan Pembuatan Kelor Celup… Sasambo Jurnal Abdimas Journal of Community Service, Februari, 2020 Tahun. Vol. 2, 4. Evaluasi Evaluasi dilakukan untuk mengetahui seberapa efektif program pengabdian ini berjalan dan seberapa besar manfaat yang diperoleh kelompok masyarakat mitra dalam pengolahan daun kelor menjadi kelor celup. Sedangkan pendampingan dilakukan kepada mitra agar program ini dapat berlanjut ketika program seteah selesai. Hasil evaluasi menunjukan bahwa mitra terlibat aktif dalam setiap tahapan kegiatan, sehingga semua kegiatan dapat berjalan dengan baik dan sesuai rencana. KESIMPULAN Berdasarkan hasil kegiatan dapat disimpulkan bahwa kegiatan pelatihan pembuatan daun kelor menajdi kelor celup berjalan dengan baik dan dapat mengahasilkan produk berupa daun kelor celup. Adapun bebebrapa temuan sebagai rekomendasi antara lain produk kelor celup perlu dilakukan uji organolektif dan uji kandungan agar kelor celup dapat di konsumsi dengan aman. Selain itu perlu alat yang lebih praktis agar proses pembuatan kelor celup lebih mudah. DAFTAR PUSTAKA Becker, K.,& Makkar, 1996. Nutritional value and antinutritional component of whole and ethanol extracted moringa oleifera leaves. Journal of Feed Science and Tecnology, 63 1-4, 211-228. Devendra, B, N., Srinivas, N., Prasad, V, S., & Latha, S. 2011. Antimicrobial activity of moringa oleifera lam., leaf extract against selected bacterial and fungal strains. International Journal of Pharma and Bio Sciences, 23. 13-18. Hariana. 2008. Tumbuhan obat dan khasiatnya. Jakarta Niaga Swadaya Hunaepi, Dharmawibawa, & Asy’ari, M. 2018 Pemberdayaan Kelompok Budidaya Jamur Tiram dalam Pemanfaatan Limbah Baglog Menjadi Pupuk Organik. Proceeding Seminar Nasional dan Diskusi Panel Multidisiplin Hasil Penelitian & Pengabdian kepada Masyarakat. 11 Ivana, Waluyanto, & Zacky, A., 2015Perancangan Buku Ilustrasi tentang Pengenalan dan PengolahanTanaman Kelor Moringa Oleifera Koul, B. & Chase, N. 2015. Moringa oleifera lam. panacea to several maladies. Journal of Chemical and Pharmaceutical Research. 76, 687-707. = Krisnadi, A. D. 2015. Kelor super nutrisi. Edisi Revisi Maret 2015. Blora LSM Mepeling Moyo, B. Masika, J. P., Hugo, A & Muchenje, V. 2011. Nutritional characterization of moringa Moringa oleifera Lam leaves. African Journal of Biotechnology, 1060, 12925-12933. doi Sutanto, T., Adfa, D., & Taringan, N. 2007.Buah kelor moringa oleifera lamk. tanaman ajaib yang dapat digunakan untuk mengurangi kadar ion logam dalam air. Jurnal Gradien, 31, 219-221 Saputro T. 2015. Metode Pemberayaan Masyarakat RRA dan PRA. metod ResearchGate has not been able to resolve any citations for this oleifera Lam Moringaceae is a very useful tree in tropical countries. In folklore, and ayurvedic all parts of the tree used in different healing procedures for different diseases. This plant leaves are very good nutrient supplement for mall nutrition and also used as an antibiotic. Chloroform extract of plant leaves shows antibiotic property against wide range of pathogens like Escherichia coli MTCC 443 ZOI= Pseudomonas aeruginosa MTCC 424 ZOI= Staphylococcus aureus MTCC3160 ZOI= Streptococcus pyogenes MTCC 442 ZOI= Aspergillus niger MTCC 1781 ZOI= Candida albicans MTCC 181 ZOI= along with positive controls. So this plant extracts having good healing properties without side effects when compared with synthetic KoulNeikuozo ChaseMoringa oleifera Lam. Moringaceae, a 'miracle tree' is grown in many countries of tropics and sub-tropics. It has proved to be an excellent source of phytonutrients and has therefore nutritional and medicinal applications for both human and animals. It is a cost-effective, easily procurable and a rich source of multi-vitamins vitamin A, B and C, proteins, calcium, potassium and possess a unique combination of zeatin, quercetin, sitosterol, kaempferol and caffeoylquinic acid. The unopened floral buds, immature pods and leaves are used for various culinary preparations worldwide. Every part of this tree possesses some or the other nutritional and medinical property. It is a reservoir of dietary supplements and act as cardiac and circulatory stimulant with antioxidant, anti-inflammatory, antipyretic, antiepileptic, antitumor, anticancer, diuretic, antihypertensive, antispasmodic, hypocholestemic, antidiabetic, antibacterial, antifungal, antiulcer and hepatoprotective properties. Apart from medicinal benefits it is deployed in re-forestration program, used as fodder for livestock, as a biosorbent for heavy metals and in water treatment. The seed-oil is frequently used in lubricants, skin lotions and is a promising biodiesel. This review focuses on the explicit economic importance of this versatile and super food tree which miraculously combats malnutrition and serves Moringa oleifera Lam. moringaceae is a highly valued plant that is mostly cultivated in the tropics and subtropics. It is used for food, medication and industrial purposes. The objective of the study was to assess the nutritional value of Moringa leaves of the South African ecotype. Proximate and Van Soest methods were used to determine the nutritional value of Moringa leaves. The dried leaves had crude protein levels of and 19 amino acids. The dried leaves had the following mineral contents calcium phoshorus magnesium potassium sodium sulphur zinc mg/kg, copper manganese mg/kg, iron 490 mg/kg and selenium 363 mg/kg. 17 fatty acids were observed with α-Linolenic acid having the highest value followed by heneicosanoic g-linolenic palmiteic and capric acid Vitamin E had the highest concentration of 77 mg/100 g than beta-carotene, which had mg/100 g in the dried leaves. The fiber content was neutral detergent fibre NDF acid detergent fibre ADF acid detergent lignin ADL and acid detergent cellulose ADC The condensed tannins had a value of while total polyphenols were The values of amino acids, fatty acids, minerals and vitamin profiles reflect a desirable nutritional balance. Harinder MakkarK. BeckerChemical constituents, organic matter digestibility, gross and metabolizable energy, rumen degradable and undegradable nitrogen, amino acid composition, digestion kinetics leaves, their neutral-detergent fiber and cell solubles, and antinutritional factors were determined in extracted 80% aqueous ethanol; the extract is used as a source of growth promoting factors and unextracted Moringa oleifera leaves. The metabolizable energy and organic matter digestibility predicted from the extent of fermentation in in vitro incubation were MJ kg−1 and for the extracted leaves and MJ kg−1 and for the unextracted leaves. The crude protein contents of the extracted and unextracted leaves were and respectively. The true protein contents of these leaves were and of the total crude protein non protein nitrogen contents of and were observed in the extracted and unextracted leaves. In vitro rumen crude protein degradability at 24 h of incubation was and for the extracted and unextracted leaves. One of the factors responsible for the low rumen protein degradability could be the low solubility of the proteins about 7 and 24% of the crude protein was soluble in phosphate buffer pH 7, M for the extracted and unextracted leaves. The protein insoluble in acid-detergent fiber ADIP; protein unavailable to animals was and in ADF of the extracted and unextracted leaves respectively absolute values of 22 g and 11 g ADIP kg−1 leaves. The protein potentially digestible in the intestine PDI was 50 and 47% of the total crude protein for the extracted and unextracted leaves respectively. The rate h−1 and potential extent ml g−1 of gas production calculated using the exponential model for the extracted and unextracted leaves were and and and respectively. These values for their NDF were and and and and for their cell solubles were and and and oleifera leaves had negligible tannins; saponins content as diosgenin equivalent was similar to that present in soyabean meal, and trypsin inhibitors and lectins were not detected. The phytate content was The ethanol extracted leaves were virtually free of tannins, lectins, trypsin inhibitors and saponins, and phytate content was essential amino acids including sulfur-containing amino acids were higher than adequate concentration when compared with recommended amino acid pattern of FAO/WHO/UNO reference protein for a 2 to 5-year-old Kelompok Budidaya Jamur Tiram dalam Pemanfaatan Limbah Baglog Menjadi Pupuk Organik. Proceeding Seminar Nasional dan Diskusi Panel Multidisiplin Hasil Penelitian &D I DharmawibawaM Asy'ari ga_oleifera_Lam_leaf_extract_against_selected_bacterial_and_fungal_strains Hariana. 2008. Tumbuhan obat dan khasiatnya. Jakarta Niaga Swadaya Hunaepi, Dharmawibawa, & Asy'ari, M. 2018 Pemberdayaan Kelompok Budidaya Jamur Tiram dalam Pemanfaatan Limbah Baglog Menjadi Pupuk Organik. Proceeding Seminar Nasional dan Diskusi Panel Multidisiplin Hasil Penelitian & Pengabdian kepada Masyarakat. 11 kelor moringa oleifera lamk. tanaman ajaib yang dapat digunakan untuk mengurangi kadar ion logam dalam airT SutantoD AdfaN TaringanSutanto, T., Adfa, D., & Taringan, N. 2007.Buah kelor moringa oleifera lamk. tanaman ajaib yang dapat digunakan untuk mengurangi kadar ion logam dalam air. Jurnal Gradien, 31, 219-221Metode Pemberayaan Masyarakat RRA dan PRAT SaputroSaputro T. 2015. Metode Pemberayaan Masyarakat RRA dan PRA.
Daunkelor sangat direkomendasikan untuk bayi dan anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan. Kandungan daun kelor sangat baik juga untuk orang dewasa. Manfaat daun kelor bagi orang dewasa adalah mampu meningkatkan kecantikan seseorang. Hal ini dikarenakan daun kelor mengandung vitamin A, C, protein, kalsium, dan protasium.
ABSTRAK Diabetes Mellitus DM tipe 2 merupakan penyakit kronik dengan peningkatan kadar gula darah yang disebabkan oleh resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin. Tujuan utama dari terapinya adalah peningkatan kualitas hidup pasien. Kuesioner Diabetes Quality of Life DQOL merupakan alat untuk mengetahui tingkat kualitas hidup pasien DM tipe 2. Pemberian ekstrak daun kelor Moringa oleifera MO memiliki efek antidiabetik oleh senyawa fl avonoids, phenolic acids, dan quercetin glycosides. Selain itu juga MO memiliki efek antidepresan, antioksidan dan anxiolytic yang dapat berpengaruh terhadap kualitas hidup. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh ekstrak MO terhadap kualitas hidup pasien DM tipe 2. Penelitian eksperimental dengan 22 sampel pasien DM tipe 2 yang dibagi 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan 11 pasien yang menerima ekstrak daun MO sebanyak 2x500 mg/hari dan 11 pasien kelompok kontrol yang tidak menerima MO. Penelitian dilakukan selama 30 hari. Pengukuran Skor kuesioner DQOL dilakukan sebelum dan sesudah pemberian terapi. Analisa statistik menggunakan SPSS 26, dengan uji beda t-test. Hasil penelitian menunjukkan sebelum terapi rata-rata skor DQOL 94,82±5,67 untuk perlakuandan 96,45±6,02 untuk kontrol. Rata-rata skor DQOL setelah pemberian terapi terjadi peningkatan pada kelompok perlakuan 96,45±5,59 dan penurunan pada kelompok kontrol 94,27±6,32. Tidak didapatkan peningkatan yang signi kan kualitas hidup pada kelompok perlakuan p>0,05. Penelitian ini menunjukkan bahwa didapatkan pengaruh yang tidak signi kan untuk meningkatkan kualitas hidup pada pemberian ekstrak daun MO. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Ali a Zahra Fachruniza1*, Evi Liliek Wulandari2, Siti Munawaroh 31Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret 2Departemen Ilmu Penyakit Dalam RS UNS Universitas Sebelas Maret 3Departemen Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas MaretABSTRAKDiabetes Mellitus DM tipe 2 merupakan penyakit kronik dengan peningkatan kadar gula darah yang disebabkan oleh resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin. Tujuan utama dari terapinya adalah peningkatan kualitas hidup pasien. Kuesioner Diabetes Quality of Life DQOL merupakan alat untuk mengetahui tingkat kualitas hidup pasien DM tipe 2. Pemberian ekstrak daun kelor Moringa oleifera MO memiliki efek antidiabetik oleh senyawa fl avonoids, phenolic acids, dan quercetin glycosides. Selain itu juga MO memiliki efek antidepresan, antioksidan dan anxiolytic yang dapat berpengaruh terhadap kualitas hidup. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh ekstrak MO terhadap kualitas hidup pasien DM tipe 2. Penelitian eksperimental dengan 22 sampel pasien DM tipe 2 yang dibagi 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan 11 pasien yang menerima ekstrak daun MO sebanyak 2x500 mg/hari dan 11 pasien kelompok kontrol yang tidak menerima MO. Penelitian dilakukan selama 30 hari. Pengukuran Skor kuesioner DQOL dilakukan sebelum dan sesudah pemberian terapi. Analisa statistik menggunakan SPSS 26, dengan uji beda t-test. Hasil penelitian menunjukkan sebelum terapi rata-rata skor DQOL 94,82±5,67 untuk perlakuandan 96,45±6,02 untuk kontrol. Rata–rata skor DQOL setelah pemberian terapi terjadi peningkatan pada kelompok perlakuan 96,45±5,59 dan penurunan pada kelompok kontrol 94,27±6,32. Tidak didapatkan peningkatan yang signi kan kualitas hidup pada kelompok perlakuan p>0,05. Penelitian ini menunjukkan bahwa didapatkan pengaruh yang tidak signi kan untuk meningkatkan kualitas hidup pada pemberian ekstrak daun kunci Diabetes Mellitus tipe 2, Moringa oleifera, kualitas hidup, DQOL, kuesionerPENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN KELOR MORINGA OLEIFERA TERHADAP KUALITAS HIDUP PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 60PROSIDING SEMNAS 2 OBAT HERBAL INDONESIAKorespondensiAli a Zahra FachrunizaProgram Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran,Universitas Sebelas Maretemail ali azahraf Mellitus tipe 2 merupakan kondisi terjadinya peningkatan kadar glukosa darah yang disebabkan oleh resistensi insulin dimana tubuh tidak mampu merespons insulin, sehingga kerja insulin tidak terus meningkat, pada tahun 2019 terdapat 463 juta orang menderita diabetes dan diperkirakan akan mencapai 578 juta ditahun 2030 dan 700 juta di tahun Diabetes memberikan pengaruh buruk pada status klinis, sosial, ekonomi, kualitas hidup, dan kelangsungan hidup diabetes dilakukan dengan tujuan utamanya untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Tujuan akhir dari pengobatan diabetes adalah mencegah kualitashidup pasien menjadi lebih 4 indeks untuk mengukur kualitas hidup, yaitu kesehatan  sik, kesehatan psikologis, kesehatan sosial, dan kesehatan ini telah banyak penelitian terhadap produk herbal. Salah satunya yaitu Moringa oleifera yang dikembangkan dalam rangka untuk mengurangi jumlah penderita diabetes dan meningkatkan kualitas hidupnya. Daun Moringa oleifera MO kaya akan komponen bioaktif seperti vitamin, karotenoid, polifenol, asam fenolik,  avonoid, alkaloid, glukosinolat, isotiosianat, tanin, dan saponin yang memiliki banyak manfaat. Salah satu diantaranya sebagai daun memiliki komponen bioaktif lebih tinggi daripada bagian biji ataupun Terdapat banyak penelitian yang menyatakan bahwa MO dapat menurunkan kadar glukosa. Penelitian pada tikus Wistar yang diinduksi streptozotocin diberi ekstrak MO dosis 100, 200, atau 300mg/kgBB terjadi penurunan gula darah puasa GDP sekitar 26%.8Sebuah penelitian terhadap pasien DM tipe 2 usia 40-58 tahun dengan pemberian 2 kapsul ekstrak MO perhari didapatkan penurunan signi kan kadar glukosa darah postprandial dari 210 mg/dl menjadi 191, 174, dan 150 mg/dl masing-masing setelah bulan pertama, kedua, dan ketiga. Selain itu kadar HbA1c menurun signi kan dari nilai awal 7,81% menjadi 7,4% setelah 3 Pada penelitian lain pemberian ekstrak MO 8g selama 40 hari terhadap pasien DM tipe 2 usia 30-60 tahun terjadi penurunan kadar GDP sebesar 28% dan GDPP sebesar 26%.10Sehingga dapat dikatakan bahwa MO dapat memperbaiki kontrol kadar glikemik. 61Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Kelor ...Pasien diabetes mellitus tipe 2 dengan tatalaksana dan kontrol glikemik yang baik memiliki kualitas hidup yang lebih baik. Terdapat penelitian menemukan bahwa ada korelasi antara kadar glukosa darah yang tinggi 267,5 mg/dL dengan kesehatan psikologis yang telah dilakukan penelitian tentang hubungan perawatan diri dan persepsi sakit dengan kualitas hidup pasien DM tipe 2 yang menyatakan bahwa pasien yang mendapat terapi obat hipoglikemik oral dengan pasien yang mendapat terapi insulin memiliki kualitas hidup yang Penelitian lain menyatakan adanya pengaruh signi kan dari rebusan daun kelor terhadap kadar gula darah pasien lansia DM tipe sampai saat ini belum ada penelitian tentang pengaruh ekstrak daun MO terhadap kualitas hidup pasien DM tipe 2 secara langsung. Oleh karena itu, penelitibermaksud untuk melakukan penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh MO terhadap kualitas hidup pada pasien DM tipe 2METODEPenelitian ini merupakan eksperimental klinis dengan pengambilan data sebelum dan sesudah perlakuan pemberian ekstrak MO untuk mengetahui pengaruhnya terhadap kualitas hidup pasien DM tipe 2. Subjek penelitian yaitu pasien DM tipe 2 dengan kriteria usia 16-85 tahun, menggunakan lebih dari 2 macam obat diabetes, tidak menggunakan insulin, dan tidak menderita penyakit komorbid seperti gagal ginjal, sirosis hepatis dan gagal ini dilakukan pada bulan September sampai November 2020 di Poli Klinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret UNS. Teknik sampling yang digunakan adalah random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 22 pasien yang dibagi ke dalam dua kelompok yaitu 11 orang kelompok perlakuan yang diberi ekstrak MO dan 11 orang kelompok kontrol yang tidak diberi MO. Konsumsi ekstrak daun MO dilakukan selama 30 hari dengan dosis 2x500 mg/ tingkat kualitas hidup dilakukan saat sebelum dan setelah perlakuan dengan menggunakan kuesioner Diabetes Quality of Life DQOL yang sudah dilakukan uji validitas r > 0,316 dan reliabitias nilai r Alpha sebesar 0,958.14Kuesioner DQOL terdiri dari 30 pertanyaan yang memuataspek kualitas hidup diantaranya tingkat kepuasan sebanyak 13 pertanyaan dan 17 pertanyaan berupa dampak dari DQOL merupakan variabel berskala numerik yang dianalisis dengan uji Independent Sample t – test dan Paired Sample t – tes dengan perangkat lunak SPSS 26. Penelitian ini telah dinyatakan layak etik yang dikeluarkan oleh Komite Etik Peneltian Kesehatan RSUD. Dr Moewardi dengan nomor ethical clearance 62PROSIDING SEMNAS 2 OBAT HERBAL INDONESIAHASIL DAN PEMBAHASANData sosiodemogra pasien terdiri dari usia, jenis kelamin, durasi terkena DM, dan aktivitas  sik yang merupakan gambaran dari kondisi sampel pada penelitian ini Tabel 1. Mayoritas sampel berusia 55–65 tahun, berjenis kelamin perempuan, durasi terkena DM 1–5 tahun dan masih bisa beraktivitas 1. Data sosiodemogra pasienPada kelompok perlakuan mayoritas sampelnya terjadi penurunan GDP, sedangkan pada kelompok kontrol mayoritas meningkat. Kualitas hidup Tabel 2 kelompok perlakuan dan kontrol pada sebelum dan setelah intervensi mayoritas sampel memiliki kualitas hidup tinggi walaupun pada kedua kelompok terjadi penurunan frekuensi sampel yang memiliki kualitas hidup 2. Tingkat Kualitas Hidup 63Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Kelor ...Hasil dari uji Independent t–test Tabel 3 pada kondisi pre menunjukkan hasil yang tidak signi kan p>0,05. Dengan demikian variabel kualitas hidup untuk kelompok kontrol dan perlakuan pada sebelum intervensi tidak berbeda secara meyakinkan atau dimulai dari data yang homogen padakedua kelompok. Hasil dari uji Independent t–test Tabel 3 pada kondisi post menunjukkan hasil yang tidak signi kan p >0,05. Hal ini menandakan bahwa tidak ada pengaruh MO yang signi kan terhadap kualitas hidup pasien DM tipe 2 pada kelompok perlakuan dibandingkan dengan kelompok dari uji paired t–test Tabel 4 pada kelompok kontrol menunjukkan hasil yang signi kan p 0,05. Dengan demikian kelompok perlakuan tidak berbeda secara meyakinkan atau sama. Hal ini dapat diartikan bahwa kualitas hidup pada kelompok perlakuan tidak mengalami perubahan sebelum dan sesudah intervensi. Sedangkan pada kelompok kontrol terdapat perubahan yang signi 3. Independent Sample t – testData delta merupakan selisih skor DQOL post dan pre yang menggambarkan secara langsung perbedaan skor antar pasien. Uji independent t - test pada data delta Tabel 5 dilakukan karena pada uji sebelumnya menunjukkan hasil yang tidak signi kan. Hasilnya menunjukkan bahwa delta berbeda secara meyakinkan p0,05. Hal inilah yang menyebabkan pengaruh MO terhadap kualitas hidup pasien DM tipe 2 tidak signi kan. Sehingga pada penelitian ini terdapat pengaruh ekstrak daun Moringa oleifera terhadap kualitas hidup pasien DM yang tidak signi hasil penelitian menunjukkan bahwa skor kualitas hidup sampel sebelum perlakuan semuanya tergolong kualitas hidup sedang sampai tinggi, begitu juga dengan kelompok kontrol. Bila dibandingkan hasil skor pre dan post, kelompok perlakuan dan kontrol sama-sama mengalami penurunan jika dihitung dengan presentasi. Kelompok perlakuan yang memiliki kualitas hidup tinggi semula 81,81% menjadi 72,72%. Kelompok kontrol dengan kualitas hidup tinggi semula 72,72% menjadi 63,63%. Tetapi untuk perhitungan mean pada kelompok perlakuan terjadi peningkatan antara pre dan post yaitu dari 94,8182 menjadi 96,4545. Sedangkan kelompok kontrol mengalami penurunan antara pre dan post yang semula 96,4545 menjadi 94,2727. Selisih mean antara pre dan post masih terlalu kecil sehingga menyebabkan nilai signi kansi>0,05. Hal inilah yang menyebabkan pengaruh MO terhadap kualitas hidup pasien DM tipe 2 tidak signi teori, ekstrak daun MO memberikan pengaruh terhadap kualitas hidup yang dapat dilihat dari berbagai aspek yang dapat diukur dengan kuesioner DQOL. Aspek pertama yaitu fungsi  sik yang menilai kemampuan pasien dalam bekerja, menyelesaikan tugas rumah tangga, dan kegiatan diwaktu Semakin tinggi skor DQOL maka semakin baik kualitas hidup dalam aspek aktivitas  sik. Hal ini sejalan dengan penelitian yang menyatakan ekstrak daun MO mengandung senyawa anti-oksidan seperti polyphenols,  avonoids, dan phenols yang mencegah dan menghambat kerusakan oksidasi di jaringan otot, hepar, darah, dan mitokondria dari aktivitas  sik kedua yaitu psikologis seperti frustasi akibat penyakit kronis, depresi, merasa khawatir akan komplikasi dan kematian. Aspek ketiga mencakup menarik diri, cemas, dan gangguan tidur. MO khususnya senyawa  avonoids dan polyphenolic yang memiliki efek yang menyerupai Selain itu, MO dapat menurunkan gangguan anxietas karena mempunyai efek anxiolytic dengan mengatasi radikal bebas yang 65Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Kelor ...merusak sistem neurotransmiter seperti Gamma Amino Butyric Acid GABA, Serotonin 5-HT, Dopamine dan Norepinephrine NE.18Pengaruh MO terhadap kualitas hidup secara tidak langsung dapat dilihat melalui penurunan GDP. Efek hipoglikemik ekstrak daun MO diperantarai oleh  avonoids dan phenolic acids dengan cara menghambat aktivitas α-amilase pankreas dan α-glukosidase di usus, sehingga dapat menurunkan absorpsi glukosa. Selanjutnya dengan menghambat pengambilan glukosa melalui transporter Sodium glucose Linked Transporter - 1 SGLT-1 yang dilakukan oleh senyawa quercetin Selain itu, MO juga bekerja dengan cara meningkatkan sekresi insulin dan sensitivitas insulin oleh asam oleh  avonoids dan phenolic acids, menurunkan proses glukoneogenesis di hepar oleh isotiosianat, dan meningkatkan penggunaan glukosa di otot dan Sehingga terbukti MO dapat melakukan kontrol glikemik dengan baik. Semakin tinggi kadar GDP akan menyebabkan kualitas hidup rendah dan Terdapat faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien DM tipe 2, diantaranya durasi lebih dari 10 tahun, penggunaan insulin, aktivitas  sik, depresi, kontrol glikemik, dan komplikasi penyakit ini memiliki beberapa keterbatasan yang bisa menjadi penyebab dari tidak signi kannya hasil analisis uji t-tes, diantaranya penelitian dilakukan di masa pandemik COVID- 19 sehingga terdapat lebih banyak faktor yang mempengaruhinya, pada kelompok kontrol tidak diberikan plasebo, kurangnya pengawasan kepatuhan pasien dalam meminum ekstrak MO, terdapat banyak pasien sampel yang terlambat kontrol ke RS sehingga rentang waktu pre dan post memanjang sehingga efek MO mulai hilang, wawancara pasien sampel pre dan post dilakukan dengan pewawancara yang berbeda-beda sehingga terdapat perbedaan persepsi dan cara penjelasan pertanyaan kuesioner kepada pasien sampel, peneliti tidak dapat menyamakan obat-obat yang sedang dikonsumsi pasien, dan peneliti tidak dapat menyamaratakan gaya hidup masing-masing pasien sampel. Saran untuk penelitian lebih lanjut dapat dilakukan dengan menggunakan durasi pemberian MO lebih lama agar hasilnya lebih maksimal, dapat dilakukan pada penyakit kronis lainnya, dan dapat dilakukan dengan memperketat pengawasan pasien sampel dalam konsumsi ekstrak daun Moringa oleifera berpengaruh terhadap kadar kualitas hidup pasien DM tipe 2, namun tidak signi kan. Pengaruh MO bermakna baik untuk menjaga kualitas hidup agar tidak bertambah buruk. Hal ini disebabkan oleh penyakit DM tipe 2 merupakan penyakit kronis 66PROSIDING SEMNAS 2 OBAT HERBAL INDONESIAyang progresif, semakin lama akan menurunkan kualitas hidup. Sehingga ekstrak MO dapat memperlambat dari penurunan kualitas hidup TERIMAKASIHPeneliti mengucapkan terima kasih kepada responden, RS UNS, dan semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penelitian PUSTAKABaynest HW. Classi cation, Pathophysiology, Diagnosis and Management of Diabetes Diabetes Metab. 2015;0605.International Diebetes Federation. IDF Diabetes Atlas Ninth [Internet]. 9th ed. 2019. 168 p. Available from Mata AR, Álvares J, Diniz LM, Da Silva MRR, Dos Santos BRA, Júnior AAG, et al. Qualityof life of patients with Diabetes Mellitus Types 1 and 2 from a referal health centre in MinasGerais, Brazil. Expert Rev Clin Pharmacol. 2016;95739– X, Chen J, Dong Y, Han D, Zhao H, Wang X, et al. Related factors of quality of life of type 2 diabetes patients A systematic review and meta-analysis 11 Medical and Health Sciences 1117 Public Health and Health Services 11 Medical and Health Sciences 1103 Clinical Qual Life Outcomes. 2018;1611– MWM. De nitions of quality of life What has happened and how to move on. Top Spinal Cord Inj Rehabil. 2014;203167– M, Almatra MM, Fernandez ML. Bioactive components in Moringa oleifera leaves protect against chronic disease. Antioxidants. 2017;641– AL, El Rabey HA.  e antidiabetic eff ect of low doses of moringa oleifera lam. Seeds on streptozotocin induced diabetes and diabetic nephropathy in male rats. Biomed Res Int. 2015; M.  erapeutic potential of Moringa oleifera leaves in chronic hyperglycemia and dyslipidemia A review. Front Pharmacol. 2012;3 MARMarch1– V, Malathi D, Geetha K. Anti diabetic property of drumstick Moringa oleifera leaf tablets. Int J Heal Nutr. 2011;283 J, Khan I, Blundell R. Moringa oleifera and glycemic control A review of current evidenceand possible mechanisms. Phyther Res. 2019;33112841– R, Lelo A, Lindarto D, Mutiara E. Quality of life and glycemic pro le of type 2 diabetes mellitus patients of Indonesian A descriptive study. IOP Conf Ser Earth Environ Sci. 2018;1251. 67Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Kelor ...Tyas MDC. Hubungan Perawatan Diri dan Persepsi Sakit dengan Kualitas Hidup Pasien DM Tipe 2 dalam Konteks Asuhan Keperawatan di Kota Blitar. UNIVERSITAS INDONESIA; E, Astuti F, Zulqaidah EN. Pengaruh Pemberian Rebusan Daun Kelor Moringa OleiferaTerhadap Perubahan Kadar Glukosa Darah Pada Lansia Penderita Diabetes Melitus Tipe Ii Di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Karang. Sekol Tinggi Ilmu Kesehat Mataram. 2017;311– DN. Pengaruh Diabetes Self Management Education and Support DSME/S Terhadap Kualitas Hidup Pada Pasien Diabetes Melitus tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Patrang Kabupaten Jember  e Eff ect of Diabetes Self Management Education and Support DSME/S on Qua. University of Jember; A. Hubungan antara Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup Pasien DM Tipe 2 di Poliklinik Penyakit Dalam RSUP Fatmawati Jakarta. UNIVERSITAS INDONESIA; F, Bah MS, Sene M, Sambou JK, Gueye MM, Hadji E, et al. Antidiabetic properties of Moringaoleifera A review of the literature. 2020;11June18– G, Invally M, Sanzagiri R, Buttar HS. Evaluation of the antidepressant activity of Moringa oleifera alone and in combination with  uoxetine. J Ayurveda Integr Med. 2015;64273– A, Bhat S. Antianxiety eff ect of ethanolic extract of leaves of Moringa oleifera in Swiss albinomice. Arch Med Heal Sci. 2014;21 E. Potential of Moringa oleifera to Improve Glucose Control for the Prevention of Diabetesand Related Metabolic Alterations A Systematic Review of Animal and Human Studies. 2020;1– Mar anti E. Hubungan Kadar Glukosa Darah dengan Kualitas Hidup pada Pasien Diabetes Melitus Tipe II di RSUD Sleman Yogyakarta. Vol. 2, Jurnal Kedokteran dan KesehatanIndonesia. 2010. p. 31–5. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this JoyShankarK. BhatBackground Anxiety disorder is one of the most common mental ailments exhibited by humans. It can cause considerable distress and debility. Anxiety is portrayed as a frame of mind concerned about future in association with preparation for possible, upcoming undesirable happenings. The present treatment for the disorder is having a lot of side-effects. An agent with good therapeutic effect and less side-effects is needed for the treatment of anxiety. Objectives To investigate the anxiolytic activity of ethanolic extract of Moringa oleifera leaves in Swiss albino mice. Materials and Methods The ethanolic extract of leaves of Moringa oleifera 200 mg/kg, was studied for its anxiolytic effect on Swiss albino mice by using Elevated Plus Maze EPM and Light Dark Arena LDA test. Results The ethanolic extract of the leaves of Moringa oleifera 200 mg/kg, demonstrated significant P < anxiolytic activity in EPM and LDA models of anxiety. Conclusion The data suggests that the ethanolic extract of Moringa oleifera leaves may have produced its anxiolytic effects via multiple The prevalence of mental depression has increased in recent years, and has become a serious health problem in most countries of the world, including India. Due to the high cost of antidepressant synthetic drugs and their accompanying side effects, the discovery of safer antidepressant herbal remedies is on the rise. Moringa oleifera MO drumstick has been used in traditional folk medicine, and in Ayurveda, it is considered as a valuable remedy for treating nervous system disorders as well as memory enhancing agent. Objective The present study was designed to evaluate the acute and chronic behavioral and antidepressant effects of alcoholic extracts of MO leaves in standardized mouse models of depression. Materials and methods Alcoholic extracts of MO MOE leaves were prepared, and phytoconstituents were determined using appropriate chemical analytical methods. Following preliminary dose-finding toxicity studies, the biological activity of MOE was tested in Swiss albino mice. Animals were divided into six groups Groups 1 and 2 served as vehicle control and fluoxetine 20 mg/kg standard control, respectively. Groups 3 and 4 served as treatment groups and were orally administered ethanolic MOE at doses of 100 mg/kg and 200 mg/kg, respectively. Groups 5 and 6, respectively, received combination doses of MOE 100 mg/kg + 10 mg fluoxetine, and MOE 200 mg/kg + 10 mg/kg fluoxetine. Following acute and 14 days chronic treatments, all animals were tested using behavioral models of depression, such as forced swim test FST, tail suspension test TST, and locomotor activity test LAT. Results Significant changes in all tested activities FST, TST, LAT of chronically dosed mice were observed, especially in animals given simultaneously combined doses of 200 mg/kg/day MOE + 10 mg/kg/day fluoxetine for 14 days. The antidepressant effect of MOE may have been invoked through the noradrenergic-serotonergic neurotransmission pathway, which is the hallmark of selective serotonin reuptake inhibitors SSRI class of drugs. Conclusion The results obtained in this study suggest that combined administration of MOE with low doses of fluoxetine or other SSRI drugs seems to have promising Perawatan Diri dan Persepsi Sakit dengan Kualitas Hidup Pasien DM Tipe 2 dalam Konteks Asuhan Keperawatan di Kota BlitarMdc TyasTyas MDC. Hubungan Perawatan Diri dan Persepsi Sakit dengan Kualitas Hidup Pasien DM Tipe 2 dalam Konteks Asuhan Keperawatan di Kota Blitar. UNIVERSITAS INDONESIA; Pemberian Rebusan Daun Kelor Moringa OleiferaTerhadap Perubahan Kadar Glukosa Darah Pada Lansia Penderita Diabetes Melitus Tipe Ii Di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung KarangE MarviaF AstutiE N ZulqaidahMarvia E, Astuti F, Zulqaidah EN. Pengaruh Pemberian Rebusan Daun Kelor Moringa OleiferaTerhadap Perubahan Kadar Glukosa Darah Pada Lansia Penderita Diabetes Melitus Tipe Ii Di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Karang. Sekol Tinggi Ilmu Kesehat Mataram. 2017;31 antara Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup Pasien DM Tipe 2 di Poliklinik Penyakit Dalam RSUP Fatmawati JakartaA YusraYusra A. Hubungan antara Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup Pasien DM Tipe 2 di Poliklinik Penyakit Dalam RSUP Fatmawati Jakarta. UNIVERSITAS INDONESIA; properties of Moringaoleifera A review of the literatureF BaM S BahM SeneJ K SambouM M GueyeE HadjiBa F, Bah MS, Sene M, Sambou JK, Gueye MM, Hadji E, et al. Antidiabetic properties of Moringaoleifera A review of the literature. 2020;11June ZurdayanisE Hubungan KadarZurdayanis, Mar anti E. Hubungan Kadar Glukosa Darah dengan Kualitas Hidup pada Pasien Diabetes Melitus Tipe II di RSUD Sleman Yogyakarta. Vol. 2, Jurnal Kedokteran dan KesehatanIndonesia. 2010. p. 31-5.
  1. Λиጄεկኮ ժиውос
  2. Կиχ ուςι
    1. Σуኢθсто сէ փаχ
    2. ፄςուкувсላ մитеρиты

Secarailmiah para peneliti mengungkapkan hasil penelitian mereka terkait khasiat tanaman kelor yang kaya manfaat. Mengonsumsi kelor bisa mengatasi beberapa macam penyakit, seperti stroke, kusta, asam urat, serta penyakit lainnya. Di Maluku, kulit batang dan daun kelor biasanya direndam dan digunakan sebagai obat untuk mengatasi penyakit tipes

Pendidikan dan Literasi Thursday, 08 Jun 2023, 1159 WIB Daun Kelor Menjaga Kesehatan Kulit Pohon kelor Moringa Oleifera adalah salah satu tanaman yang paling luar biasa yang pernah ditemukan. Hal ini mungkin terdengar sensasional, namun faktanya pohon kelor memang terbukti secara ilmiah merupakan sumber gizi berkhasiat yang kandungannya tidak terdapat di tanaman pada umumnya. Sehingga kelor diyakini memiliki potensi untuk mengakhiri kekurangan gizi, kelaparan, serta mencegah dan menyembuhkan berbagai penyakit di seluruh dunia. Semua bagian dari pohon kelor dapat dimakan dan sudah sejak lama dikonsumsi oleh manusia Fahey, 2005. Budidaya daun kelor dalam dunia internasional merupakan suatu program yang sedang digalakan. Terdapat beberapa julukan untuk pohon kelor, diantaranya The Miracle Tree, Tree for Life, dan Amazing Tree. Julukan tersebut muncul karena bagian pohon kelor mulai dari daun, buah, biji, bunga, kulit batang, hingga akar memiliki manfaat yang luar biasa. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa ada beberapa manfaat dari kelor diantaranya daun kelor Moringa oleifera sebagai anti anemia Oduro, 2008, daun dan batang kelor Moringa oleifera dapat digunakan sebagai penurun tekanan darah tinggi dan obat diabetes Giridhari, 2011, dan kulit dari pohon kelor Moringa oleifera sebagai obat radang usus besar Fuglie, 2001 serta manfaat-manfaat lainnya. Tanaman kelor mampu hidup di berbagai jenis tanah, tidak memerlukan perawatan yang intensif, tahan terhadap musim kemarau, dan mudah untuk dikembangbiakan Simbolan, 2007.Daun kelor adalah bagian yang mengandung banyak manfaat. Menurut hasil penelitian, daun kelor mengandung mineral, asam amino essensial, antioksidan seperti vitamin C, vitamin E, flavonoid, tanin, dan masih banyak lainnya Dolcas Biotech, 2008. Salah satu yang paling menonjol dari kandungan tanaman kelor adalah antioksidan, terutama pada daunnya yang mengandung antioksidan yang tinggi. Berdasarkan uji fitokimia, daun kelor Moringa Oleifera mengandung tannin, steroid dan triterpenoid, flavonoid, saponin, antarquinon, dan alkaloid, dimana semuanya merupakan antioksidan Kasolo, 2010. Menurut hasil penelitian, dalam daun kelor segar memiliki kekuatan antioksidan 7 kali lebih banyak dibandingkan vitamin C. Fuglie, 2001. Salah satu grup flavonoid yang dimiliki kelor yaitu kuersetin, dimana kuersetin memiliki kekuatan antioksidan 4-5 kali lebih tinggi dibandingkan vitamin C dan vitamin E Sutrisno, 2011. Antioksidan merupakan suatu senyawa yang membantu melindungi tubuh dari kerusakan sel-sel oleh radikal bebas. Selain itu, antioksidan juga berperan memperlambat proses penuaan dengan membantu menggantikan sel-sel tubuh pada tingkat yang lebih cepat dari usianya. Manfaat antioksidan tersebut salah satunya sangat cocok untuk diaplikasikan pada sediaan kosmetika untuk melindungi kulit dari bahaya radikal bebas. Pola hidup yang tidak sehat dan polusi udara menyebabkan jumlah radikal bebas dalam tubuh meningkat. Radikal bebas ini sangat berbahaya bagi tubuh dan salah satu efeknya yaitu pada kulit. Untuk itu, tubuh memerlukan antioksidan yang mampu menetralisir radikal bebas yang sangat berbahaya. Walaupun sebenarnya, tubuh manusia mampu mensintesis berbagai senyawa antioksidan sendiri, namun ketika radikal bebas lebih banyak daripada kemampuan pertahanan antioksidan alami tersebut bisa mengalami gangguan. Maka dari itu diperlukan antioksidan tambahan dari luar untuk melindungi kulit dari bahaya radikal bebas Pratimasari, 2009. Kulit sehat berarti kulit yang tidak mengandung penyakit, baik yang mengenai kulit secara langsung maupun tidak langsung, atau penyakit dalam tubuh yang secara langsung mempengaruhi kesehatan kulit. Penampilan kulit yang sehat dapat dilihat dari struktur kulit berupa warna, kelembaban, kelenturan, dan tekstur kulit. Wasitaatmadja, 1997. Salah satu bentuk perlindungan kulit dari bahaya lingkungan ataupun dari pola hidup yang tidak sehat yaitu dengan menggunakan produk kecantikan atau kosmetik. Kebutuhan kosmetik hampir menjadi kebutuhan yang dianggap penting bagi sebagian orang. Berbagai jenis produk kosmetika digunakan untuk perawatan agar tampil lebih menarik. Losion badan body lotion adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk melindungi kulit supaya tetap halus dan lembut, tidak kering, tidak bersisik, dan tidak mudah pecah Ditjen POM, 1985. Berdasarkan hal yang sudah disebutkan,, kami tertarik untuk memformulasikan kandungan antioksidan dalam daun kelor sebagai bahan aktif dalam sediaan losion badan body lotion. manfaat daun kelor pdba84 Disclaimer Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku UU Pers, UU ITE, dan KUHP. Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel. Berita Terkait Terpopuler di Pendidikan dan Literasi Terpopuler Tulisan Terpilih .
  • ku0ek9i3a1.pages.dev/366
  • ku0ek9i3a1.pages.dev/79
  • ku0ek9i3a1.pages.dev/925
  • ku0ek9i3a1.pages.dev/83
  • ku0ek9i3a1.pages.dev/741
  • ku0ek9i3a1.pages.dev/128
  • ku0ek9i3a1.pages.dev/853
  • ku0ek9i3a1.pages.dev/888
  • ku0ek9i3a1.pages.dev/687
  • ku0ek9i3a1.pages.dev/999
  • ku0ek9i3a1.pages.dev/749
  • ku0ek9i3a1.pages.dev/124
  • ku0ek9i3a1.pages.dev/499
  • ku0ek9i3a1.pages.dev/915
  • ku0ek9i3a1.pages.dev/849
  • karya ilmiah manfaat daun kelor