Tabel Tabel Peralatan Membatik Proses Produksi Batik Warna Alam Adapun tahapan β tahapan dalam proses pembuatan batik warna alam, yaitu 1. Membuat desain batik molani/memola Tahap awal dalam membatik dilakukan dengan membuat pola atau gambar likisan motif batik. Dalam penentuan motif, biasanya tiap orang memiliki selera yang berbeda β beda. Ada yang lebih suka membuat motif batik sendiri, ada pula yang memilih untuk mengikuti motif β motif umum yang sudah ada. Motif yang kerap dipakai di Indonesia adalah batik keraton dan batik pesisiran. Desain dibuat dengan menggunakan pensil. Gambar Kegiatan mendesain motif batik 45 2. Setelah molani, langkah selanjutnya adalah melukis dengan lilin malam menggunakan canting dengan mengikuti pola tersebut. Sebelumnya, kompor minyak dan wajan diisi lilin lalu dipanaskan hingga mencair lilin harus sempurna cairnya supaya lancar keluar dari cucuk canting. Api kompor minyak harus tetap menyala dengan api kecil. 3. Tahap selanjutnya, menutupi dengan lilin pada bagian β bagian yang akan tetap berwarna putih tidak berwarna. Anting untuk bagian halus, atau kuas untuk bagian berukuran besar. Tujuannya, supaya saat pencelupan bahan kedalam larutan pewarna, bagian yang diberi lapisan lilin tidak terkena. 4. Berikutnya pembuatan ekstrak warna alam. Dalam melakukan ekstraksi/pembuatan larutan zat warna alam perlu disesuaikan dengan berat bahan yang hendak di proses sehingga jumlah larutan zat warna alam yang dihasilkan dapat mencukupi untuk mencelup bahan tekstil. Banyaknya larutan zat warna alam yang diperlukan tergantung pada jumlah bahan tekstil yang akan diproses. Perbandingan larutan zat warna dengan bahan tekstil yang biasa digunakan adalah 130. Misalnya berat Gambar Kegiatan Membuat pola 46 bahan tekstil yang diproses adalah 100 gram maka kebutuhan larutan zat warna alam adalah 3liter. Dan 3 liter zat warna alam didapat dari 600 gram tanaman daun/kulit/batang yang di potong kecil β kecil kemudian direbus kedalam 6 liter air. Kemudian direbus hingga menjadi setengahnya 3 liter. 5. Berikutnya, proses pewarnaan pertama pada bagian yang tidak tertutup oleh lilin dengan mencelupkan kain tersebut pada warna tertentu. 6. Setelah dicelup, kain tersebut dijemur sampai kering. Apabila belum mendapatkan warna sesuai dengan apa yang diingikan, setelah kain kering dapat di celup lagi dan dikeringkan,begitu seterusnya hingga mendapatkan warna sesuai dengan apa yang diinginkan. 7. Setelah kering, kembali melakukan proses pembatikan yaitu melukis dengan lilin menggunakan canting untuk menutup bagian yang akan tetap dipertahankan pada pewarnaan yang pertama. 8. Kemudian, dilanjut dengan proses pencelupan warna yang kedua. Gambar Kegiatan mewarna batik 47 9. Proses fiksasi adalah proses penguatan/pengunci warna. setelah warna yang diingikan sudah dicapai selanjutnya dicelupkan pada larutan fiksasi. Jenis fiksasi ada macam, yaitu menggunakan tawas, kapur, dan tunjung. Hasil proses fiksasi merubah warna alam sesuai dengan jenis logam yang mengikatnya. Untuk fiksasi menggunakan tunjung akan menghasilkan warna yang lebih gelap dan fiksasi menggunakan kapur akan menghasilkan warna yang lebih cerah. Ada juga fiksasi mengunakan jeruk nipis, cuka, gula batu, gula jawa, tape/sakedi Jepang, jambu klutuk, dan injet. Pada Arta Kencana Batik ini lebih sering menggunakan tunjung,gula jawa, dan kapur untuk proses fiksasi. Proses fiksasi ο Tawas dosis 70gr/liter dibiarkan mengendap. Tawas memberikan warna sesuai dengan warna aslinya ο Kemudian diambil larutan beningnya ο Ambil kain kering yang sudah dicelup warna ο Ambil 3 liter larutan fiksasi tersebut ο Kain batik dicelupkan pada larutan fiksasi tersebut, lakukan proses ini sesuai dengan kebutuhan intensitas warna yang dikehendaki ο Lalu cuci bersih perlahan dan bilas,lalu diangin β 48 10. Proses berikutnya, menghilangkan lilin dari kain tersebut dengan cara mencelupkan kain tersebut dengan air panas diatas tungku 11. Setelah kain bersih dari lilin dan kering, dapt dilakukan kembali proses pembatikan dengan penutupan lilin menggunakan canting untuk menahan warna pertama dan kedua. 12. Proses membuka dan menutup lilin dapat dilakukan berulang kali dengan banyaknya warna dan kompleksitas motif yang diinginkan. 13. Proses selanjutnya adalah nglorod, kain yang telah berubah warna direbus air panas. Tujuannya adalah untuk menghilangkan lapisan lilin, sehingga motif yang telah di gambar sebelumnya terlihat jelas. Pencelupan ini tidak akan membuat motif yang telah digambar terkena warna, karena bagian atas kain tersebut masih diselimuti lapisan tipis karena lilin tidak sepenuhnya luntur. Setelah selesai, batik tersebut teah siap untuk digunakan. 14. Proses terakhir adalah mencuci kain batik dan mengeringkannya. Gambar Kegiatan mencuci kain 49 Pembuatan batik melalui beberapa tahapan Ngloyor, yaitu proses membersihkan kain dari pabrik yang biasanya masih mengandung kanji, menggunakan air panas yang dicampur dengan merang atau jerami Ngemplong, yaitu proses memadatkan serat β serat kain yang baru dibersihkan. Memola, yaitu kegiatan membuat pola menggunakan pensil diatas kain Mbatik, yaitu meutup bagian yang nantinya dibiarkan putih dengan lilin tembokan Medel, yaitu mencelup kain yang telah dipola, dilapisi lilin ke pewarna yang sudah disiapkan Ngerok/nggirah, yaitu proses menghilangkan lilin dengan alat pengerok Mbironi, menutup bagian β bagian yang akan dibiarkan tetap berwarna putih dan tempat β tempat yang terdapat cecek titik β titik Nyoga, yaitu mencelup lagi dengan pewarna sesuai dengan warna yang diinginkan Nglorod, yaitu proses menghikangkan lilin denan air mendidih untuk kemudian dijemur Proses pewarnaan dan penghikangan lilin dapat dilakukan berkali β kali sampai menghasilkan warna dan kualitas yang diinginkan. Oleh karena itu, kemudian ada batik dengan istilah 1x proses, 2x proses, 50 dan 3x proses. Batik tulis 1x proses dapat diselaesaikan dalam waktu satu minggu. Sedangkan yang melalui 2x proses dan 3x proses memerlukan waktu berminggu β minggu bahkan berbulan β bulan Kegiatan Pada dasarnyakegiatan dalam sentra industri batik warna alam dapat dikelompokkan sebagai berikut a. Kegiatan pengelola Meliputi kegiatan direktur/dewan direktur sebagai pemimpin perusahaan, bersama dengan karyawan, staff, bertugas mengelola perusahaan. Mengurus asministrasi perusahaan, keuangan, perpajakan, dan kebutuhan pengelolaan yang lain. b. Kegiatan produksi Merupakan kegiatan intii perusahaan meliputi kegiatan ο Penyediaan bahan baku yang alan digunakan dalam proses produksi - Kain mori dan sutera - Lilin dan zat warna ο Penyediaan peralatan yang akan digunakan - Peralatan membatik, misalnya canting, gawangan, wajan, kompor dan lainnya - Peralatan untuk mencolet, misalnya menyediakan meja, jegol untuk mencolet, dll 51 ο Kegiatan pola gambar untuk batik di kertas ο Kegiatan membatik - Menggambar pada kain, dengan pensil untuk batik tulis dan dilanjutkan dengan canting nglowongi, nembok, isen β isen, dll. - Mencuci kain - Merebus kain - Mengeringkan kain - Menyortir pekerjaan - Menghaluskan kain ο Menyimpan bahan dan peralatan produksi ο Kegiatan finishing - Mengukur panjang kain sebelum dipasarkan - Memberi label dagang, label harga, mengepak untuk dikirim keluar daerah c. Kegiatan penjualan Sebagai saran untuk mempermudah pengenalan produk perusahaan, dibutuhkan kegiatan penjualan produk yang langsung berada di lokasi perusahaan sehingga dapat langsung dibeli oelh konsumen atau tamu perusahaan. Kegiatan penjualan meliputi ο Kegiatan pengelolaan penjualan administrasi penjualan ο Kegiatan penjualan, dan penerimaan pembayaran kasir ο Kegiatan penyimpanan bahan dan peralatan 52 d. Kegiatan service Meliputi kegiatan ο Pelayanan bagi direktur, staff, karyawan, dan buruh perusahaan menyediakan makan dan minum ο Pelayanan bagi bangunan, berupa kebersihan, pengamanan bangunan, bahan dan alat e. Kegiatan pergudangan Kegiatan penyimpanan / pergudangan berkaitan dengan kebutuhan proses produksi dan unit kegiatan lain. Kegiatan tersebut meliputi ο Kegiatan penyimpanan bahan/alat produksi ο Kegiatan penyimpanan bahan bakar produksi ο Kegiatan penyimpanan barang inventaris ο Kegiatan penyimpanan brang jadi dan setengah jadi f. Kegiatan penunjang Sebagai kegiatan yang menunjang kebutuhan pemakai bangunan, yang meliputi kegiatan ο Kegitan hiburan bagi penghuni / pemakai bangunan, berupa fasilitas istirahat, pendidikan, dan lain β lain 53 Kebutuhan Ruang 1. Pengelola dan Administrasi Aktivitas pengelolaan dan administrasi merupakan kegiatan mengatur perusahaan, dari produksi sampai pemasaran. Aktivitas ini dilakukan sebagian besar pada ruang kantor. Kebutuhan ruang pengelola dan administrasi adalah Ruang tamu Ruang receptionist Ruang rapat Ruang operator Ruang direktur Utama Ruang wakil direktur Ruang internal kontrol dan anggaran Ruang sekretaris perusahaan Ruang general manager produksi dan staff Ruang general manager administrasi dan keuangan beserta staff Ruang general manager pemasaran dan staff Ruang bagian pengadaan dan umum 2. Showroom Kebutuhan akan showroom berfungsi untuk membantu pemasaran hasil industri, dari berbagai ragam produk jadi. Dalam showroom diperlukan penjaga dan pengelola sendiri. 54 Ruang showroom Ruang pengelola showroom Gudang barang stock Kasir pembayaran 3. Produksi Aktivitas produksi merupakan kegiatan utama dalam industri bati. Aktivitas yang dilakukansejak mulai bahan mentah kain mori sampai menjadi batik yang siap dipasarkan. Ruang produksi dilengkapi dengan Ruang batik tulis Ruang studio desain Ruang jahit Ruang sanggan kain Ruang kemplong Ruang sortir Ruang obat/warna Ruang cuci Ruang jemur Ruang pengemasan dan pengiriman Ruang sanggan obat/warna 4. Pergudangan Industri batik merupakan industri berkapasitas produksi cukup banyak. Untuk kelancaran proses produksi dibutuhkan gudang 55 yang menyimpan barang mentah sampai jadi. Ruang gudang dipenuhi dengan Gudang mori Gudang bahan setengah jadi Gudang barang jadi dan siap dipasarkan Gudang alat produksi Gudang bahan mentah malam Gudang bahan bakar 5. Servis dan penunjang Aktivitas servis dan penunjang untuk endukung kelancaran perusahaan kegiatan Pelayanan akomodasi yang dibutuhkan oleh semua personal perusahaan. Pelayanan kesehatan, olah raga dan ibadat Pemeliharaan bangunan, alat β alat produksi Pengawasan dan pencegahan terhadap keselamatan kerja, kebakaran, dan lain- lain Kebutuhan ruangnya adalah Dapur /pantry Ruang istirahat karyawan/makan Lavatory, WC Ruang kesehatan Ruang loker dan ruang tunggu karyawan Ruang keamanan dan area parkir 56 Spesifikasi Persyaratan dan Desain a. Arsitektur ο Menciptakan sebuah desain bangunan yang menunjukkan bahwa bangunan tersebut merupakan bangunan Sentra Industri Batik Warna Alam tanpa melupakan budaya yang terdapat didalamnya ο Pengembangan bangunan mampu memenuhi tuntutan ilmu wilayah, dimana melindungimanusia didalamnya tetapi tidak βmenjauhkanβ mereka dari alam14 ο Memiliki konsep menyatu antara bangunan satu dengan bangunan yang lainnya. produksi-pemasaran-pelatihan ο Menerapkan desain bangunan yang inovatif, sehingga bangunan akan menjadi βlandmarkβ atau βeye catchingβ di wilayah tersebut, sehingga menarik minat pengunjung. ο Penyesuaian proporsi dan skala ruang didasarkan menurut fungsi dan jumlah pelaku di dalamnya. ο Memiliki fasilitas βfasilitas penunjang yang mewadahi kegiatan yang ada ο Sirkulasi yang tidak membingungkan sangat membantu pengunjung untuk dapat mencapai ruang yang dimaksud. Perlu adanya penzoningan antara bangunan dan antar ruang sehingga pencapaiannya lebih memudahkan. ο Penataan ruang terbagi menjadi 14 57 o Area privat yang mewadahi kegiatan pengelolaan, produksi, dan studio batik o Area semi privat adalah tempat dimana pengrajin batik bertemu dengan klien untuk pemesanan motif khusus dan berdiskusi o Area publik yang mewadahi kegiatan pendidikan dan wisata pameran batik, pelatihan batik, souvenir, dan cafetaria b. Bangunan ο Pengunaan teknologi yang menunjang sistem strukur sehingga bangunan mampu memaksimalkan penggunaan pencahayaan dan penghawaan alami maupun buatan secara baik dan maksimal, pemanfaatan air hujan, dan pengelolaan limbah. ο Pemilihan sistem struktur yang mampu memenuhi kebutuhan area produksi, pemasaran dan showroom disamping menyesuaikan kondisi iklim di Semarang dan memperhatikan kondisi lokasi atau tapak. ο Sentra Industri Batik Warna Alam mewadahi fungsi bangunan sebagai bangunan produksi dan bangunan publik sehingga kelengkapan utilitas harus benar β benar diperhatikan seperti sistem pengolahan limbah, drainase, dan sistem keamanan. c. Lingkungan ο Sesuai dengan peraturan pemerintah mengenai fungsi tata guna lahan 58 ο Penataan sirkulasi dan pencapaian ke dalam lokasi harus baik sehingga memberikan kenyamanan bagi penguna bangunan di dalamnya ο Pengolahan ruang luar yang digunakaan untuk lahan parkir dan ruang tebuka hijau
7 Setelah kain bersih dari lilin dan kering, dapat dilakukan kembali proses pembatikan dengan penutupan lilin (menggunakan alat canting)untuk menahan warna pertama dan kedua. Proses membuka dan menutup lilin malam dapat dilakukan berulang kali sesuai banyaknya warna dan kompleksitas motif yang diinginkan. 8.
Keterampilan Membuka Dan Menutup Pelajaran Keterampilan Membuka Dan Menutup Pelajaran β Keterampilan membuka dan menutup pelajaran merupakan keterampilan dasar mengajar yang harus dikuasai dan dilatihkan bagi calon guru agar dapat mencapai tujuan pembelajaran efektif, efisien dan menarik. Keberhasilan pembelajaran sangat dipengaruhi oleh kemampuan guru dalam membuka dan menutup pelajaran mulai dari awal hingga akhir pelajaran. Keterampilan Membuka Pelajaran Sering kali orang salah mengartikan bahwa kegiatan-kegiatan rutin seperti menertibkan siswa, mengisi presensi, memberi pengumuman, mengumpulkan tugas atau bahkan mengucapkan salam pembuka dan al-fatihah atau basmalah, dianggap sebagai kegiatan membuka pelajaran. Kegiatan-kegiatan tersebut memang perlu dilakukan guru dan ikut menciptakan suasana kelas, namun tidak termasuk dalam keterampilan membuka pelajaran. Yang dimaksud dengan keterampilan membuka pelajaran adalah kegiatan guru pada awal pelajaran untuk menciptakan suasana siap mentalβ dan .menimbulkan perhatianβ siswa agar terarah pada hal-hal yang akan dipelajari. Membuka pelajaran dilakukan tidak hanya pada setiap awal pelajaran tetapi pada setiap penggal awal dan akhir pelajaran atau setiap kali ke hal atau topik baru. Misalnya dari penggal pengertian sholat beralih ke penggal syarat dan rukun sholat dan seterusnya. Beberapa cara yang dapat diusahakan guru dalam membuka pelajaran adalah Menarik perhatian siswa Memotivasi siswa Memberi acuan/struktur pelajaran dengan menunjukkan tujuan atau kompetensi dasar dan indikator hasil belajar, pokok persoalan yang akan dibahas, rencana kerja dan pembagian waktu Mengaitkan antara topik yang sudah dikuasai dengan topik baru Menanggapi situasi kelas Dalam usaha menarik perhatian dan memotivasi siswa, guru dapat menggunakan alat bantu seperti alat peraga, surat kabar atau gambar-gambar, guru dapat menceritakan kejadian aktual, guru dapat memberi contoh atau perbandingan yang menarik. Tetapi hendaknya diperhatikan semua cara itu harus relevan dengan isi dan indikator kompetensi hasil belajar yang akan dipelajari siswa. Guru yang memiliki improvisasi seni atau cerita lucu yang relevan akan dapat menarik perhatian dan memotivasi belajar siswa, namun cerita lucu pada awal pelajaran yang tidak relevan dengan materi pelajaran serta dibuat-buat hanya menarik siswa sesaat. Dalam usaha mengaitkan antara pelajaran baru dengan materi yang sudah dikuasai siswa, guru hendaknya mengadakan apersepsi. Apersepsi merupakan mata rantai penghubung antara pengetahuan siap siswa yang telah dimiliki oleh siswa untuk digunakan sebagai batu loncatan atau titik pangkal menjelaskan hal-hal baru atau materi baru yang akan dipelajari siswa. Dalam membuka pelajaran guru dapat mempergunakan lebih dari satu cara sekaligus. Keterampilan Menutup Pelajaran Yang dimaksud dengan menutup pelajaran bukanlah mengucap salam penutup dan membaca hamdalah atau doa pada setiap selesai kegiatan pembelajaran, karena kegiatan-kegiatan tersebut sudah seharusnya dilakukan setiap mengakhiri suatu kegiatan. Akan tetapi yang dimaksud dengan keterampilan menutup pelajaran adalah kegiatan guru untuk mengakhiri pelajaran dengan mengemukakan kembali pokok-pokok pelajaran supaya siswa memperoleh gambaran yang utuh tentang pokok-pokok materi dan hasil belajar yang telah dipelajari. Menutup pelajaran merupakan usaha guru untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari, ingin mengetahui keberhasilan siswa dalam menyerap pelajaran dan menentukan titik pangkal untuk pelajaran berikutnya. Dari penelitian yang telah diadakan ternyata bahwa kemajuan hasil belajar siswa meningkat paling besar jika pada akhir pelajaran diberikan suatu ringkasan pokok-pokok materi yang telah dipelajari. Seperti halnya kegiatan membuka pelajaran, kegiatan menutup pelajaran juga dilakukan bukan hanya pada setiap akhir pelajaran, tetapi juga pada setiap akhir penggal atau pokok bahasan selama satu pelajaran. Beberapa usaha yang dapat dilakukan seorang guru untuk menutup pelajaran antara lain Merangkum atau meringkas inti pokok pelajaran Memberikan dorongan psikologis dan atau sosial kepada siswa Memberikan petunjuk unutk pelajaran/topik berikutnya Mengadakan evaluasi tentang materi pelajaran yang baru selesai dipelajari Referensi Keterampilan Dasar Mengajar, Dr. H. Nur Ali, M. Pd., dkk Thanks for reading Keterampilan Membuka Dan Menutup Pelajaran Penjelasan Terlengkap
Batiktulis. Teknik ini biasa digunakan leluhur kita dalam membuat batik. Yang perlu disiapkan dalam teknik ini adalah; kain mori, wajan [untuk mencairkan malam], kompor, canting, gawangan [tempat meletakan kain yang akan dibatik], bahan pewarna, dan panci atau bak untuk pewarnaan, pelorotan, dan pencucian. Pertama pola batik dibuat pada kertas.
Aktivitasaktivitas yang seharusnya dilakukan guru untuk mencapai tujuan menutup pelajaran tersebut adalah: 1) Meninjau Kembali Materi yang diberikan, dengan cara a) Merangkum Inti Pelajaran b) Membuat Ringkasan Kedua kegiatan tersebut Dapat dilakukan guru dengan melibatkan anak, tidak disampaikan secara definitif.
ο»ΏCaramenanam stroberi harus dilakukan dengan tepat dan dilahan terbuka untuk menghasilkan buah yang melimpah. Untuk itu, syarat tumbuh tanaman buah stroberi harus dipenuhi. Mengutip dari situs Balijestro, Kementerian Pertanian, Sabtu (6/8/2022), berikut syarat tumbuh tanaman stroberi. Lokasi tanam memiliki curah hujan 600-700 mm/tahun dan suhu
Prosespengasuhan dan pendidikan anak usia dini perlu memperhatikan jumlah maksimal anak per kelompok, beban setiap pamong dalam mengasuh dan mendidik (minimal 18 jam, maksimal 30 jam aktivitas pendampingan per minggu), rasio jumlah anak untuk setiap pamong PAUD disesuaikan dengan usia anak (untuk kelompok usia 0-2 tahun rasio 1:5; usia 2-4
Bahanyang digunakan meliputi kain mori, lilin malam, pewarna dan juga zat pembantu dalam proses plorotan dan fixsasi warna agar tidak luntur. B. ALAT 1. Canting cap Digunakan untuk membuat ornament utama 2. Canting tulis Digunakan untuk membuat isian (isen isen) pada kain batik 3. Meja 16 Dilengkapi dengan busa dan kain belacu serta serak
Misalkandalam satu kain diinginkan ada 5 warna maka proses diatas tadi diulang sebanyak jumlah warna yg diinginkan berada dalam kain tsb satu persatu lengkap dengan proses membuka/nglorot dan menutup malam/ lilin dilakukan berulang kali sesuai dengan banyaknya warna dan kompleksitas motif yang diinginkan.
. ku0ek9i3a1.pages.dev/650ku0ek9i3a1.pages.dev/244ku0ek9i3a1.pages.dev/64ku0ek9i3a1.pages.dev/612ku0ek9i3a1.pages.dev/189ku0ek9i3a1.pages.dev/23ku0ek9i3a1.pages.dev/694ku0ek9i3a1.pages.dev/336ku0ek9i3a1.pages.dev/198ku0ek9i3a1.pages.dev/1ku0ek9i3a1.pages.dev/440ku0ek9i3a1.pages.dev/528ku0ek9i3a1.pages.dev/796ku0ek9i3a1.pages.dev/574ku0ek9i3a1.pages.dev/284
proses membuka dan menutup lilin disesuaikan dengan