BIODATA HABIB ALI AL-JUFRI Beliau Habib Ali Al-Jufri lahir di kota jeddah, Arab Saudi pada hari Jumaat, 16 April 1971 bertepatan 20 Safar 1391 H. meski kelahiran arab saudi, namun kini ia berkebangsaan dan tinggal di Yaman. Habib Ali bin Abdurrahman al-Jufri menjadi sosok ulama dan da'i muda yang nama dan kiprahnya dikenal luas di berbagai negeri muslim, bahkan juga di dunia Barat. ketinggian ilmunya dipadu dengan penyampaiannya yang khas serta budi dan akhlaknya yang luhur membuatnya dicintai semua kalangan dan sangat cocok untuk menjadi cerminan sosok ulama yang sebenarnya. Nasab Habib Ali Aljufri Nasab beliau bersambung langsung kepada Rasulullah SAW, belia adalah Habib Ali Zainal Abidin bin Abdurrahman bin Ali bin Muhammad bin Alawi bin Ali bin Alawi bin Ali bin Ahmad bin Alawi bin Abdurrahman Maulah Al-Arsha bin Muhammad bin Abdullah al-Tarisi bin Alawi al-Khawas bin Abu Bakar Al-Jufri putra Muhammad putera Ali putera Muhammad putera Ahmad al-Faqih al-Muqaddam Muhammad bin Ali bin Sahab Mirbat Muhammad bin Ali Khalil Alawi Qassam anak putera Muhammad putera Alwi putera Ubaidullah Ahmad al-Muhajir ila Allah Isa putera Muhammad al-Naqib bin Ali al -Uraidhi bin Jaafar as-Sidiq bin Muhammad al-Baqir bin Ali Zain al-Abidin putera dari Hussein cucu Rasulullah saw anak dari Ali bin Abu Thalib, suami dari Fatimah al-Zahra puteri Rasulullah saw. Guru Guru Habib Ali Aljufri Habib Ali Aljufri adalah seorang ulama muda yang haus akan ilmu dan senantiasa selalu belajar dimanapun dan kapanpun, tak heran jika dia memiliki banyak sekali guru guru mulia yang membantunya dalam mempelajari ilmu agama, beberapa guru guru utamanya adalah . . . - Habib Abdul Qadir bin Ahmad Al-Saqqaf, Jeddah - Habib Ahmad Masyhur bin Thaha Al-Haddad - Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki, Makkah - Habib Attas Al-Habsyi - Habib Abu Bakar Al-Masyhur Al-Adani - Habib Muhammad bin Abdullah Al-Hadar - Habib Umar bin Hafidz Selain kepada mereka, ia pun menimba ilmu kepada para tokoh ulama lainnya, seperti Syaikh Umar bin Husain Al-Khathib, Syaikh Sayyid Mutawalli Asy-Sya`rawi, Syaikh Ismail bin Shadiq Al-Adawi di Al-Jami` Al-Husaini dan di Al-Azhar Asy-Syarif, Mesir, juga Syaikh Muhammad Zakiyuddin Ibrahim. Di samping itu, Habib Ali juga mengambil ijazah dari 300-an orang syaikh dalam berbagai cabang ilmu Aktifitas Dakwah Habib Ali Aljufri Habib Ali Al-Jufri telah lama mengemban tanggung jawab dalam berdakwah dan dimulai sejak tahun 90-an. ia berdakwah kesegala penjuru dunia dan hampir selalu berkeliling dunia ke berbagai negara untuk menyampaikan risalah islam. Watak dan perawakannya yang menyejukkan membuatnya diterima di semua lapisan masyarakat bahkan di negara negara barat sekalipun. ia adalah contoh ulama yang berdakwah dengan kelembutan dan memandang orang lain dengan mata kasih dan rahmat sehingga kehadirannya diterima siapapun juga. Tidak ada cacian dan hujatan yang keluar dari lidahnya, hanya nasehat dan risalah agama lah yang ia sebarkan, semuanya disampaikan dengan kasih sayang sehinga sudah tak terhitung lagi berapa orang yang masuk islam di tangannya. habib Ali Jufri adalah cerminan ulama yang berdakwah dengan cara sesuai ajaran Rasulullah SAW, ia masuk ke semua kalangan dari kalangan bawah hingga kalangan atas dan diterima dengan baik berkat akhlak mulianya. Dakwahnya di banyak negara selalu diterima dan kehadirannya dinantikan kembali, berbagai acaranya di negara negara barat sukses dan dihadiri banyak umat islam di negara tersebut, contoh nyata adalah saat berada di Inggris ia terlibat pelaksanaan Maulid Nabi di stadion Wembley. Pengaruhnya di dunia internasional pun diakui, hampir di setiap seminar seminar ulama tingkat internasional, beliau selalu aktif dan urun rembuk pemikiran. beliau juga mempelopori berdirinya organisasi dai sedunia yang berfungsi untuk meluruskan shaf seluruh ulama dalam satu pemikiran yang bulat dan tidak terpecah pecah. Nah, beberapa negara yang pernah beliau singgahi untuk berdakwah seperti pada daftar dibawah ini. - Arab UAE, Jordan, Bahrain, Arab Saudi, Sudan, Suriah, Oman, Qatar, Kuwait, Lubnan, Libya, Mesir, Maroko, Mauritania, Kepulauan Komoro dan Djibouti. - Asia Indonesia, Malaysia, Singapura, India, Bangladesh dan Sri Lanka. - Afrika Kenya dan Tanzania. - Eropa Britania Raya, Jerman, Perancis, Belgia, Belanda, Irlandia, Denmark, Bosnia & Herzegovina dan Turki. - Amerika 3 perjalanan yang pertama adalah pada tahun 1419 H/1998, yang kedua adalah pada 1422 H/2001 dan yang ketiga yang pada 2002/1423, di samping juga mengunjungi Kanada. Sekian mengenai profil dan biografi singkat Habib Ali bin Abdurrahman Al-Jufri. semoga kita semua bisa meneladani ahklak beliau agar sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. untuk lebih lengkapnya mengenai sosok habib Ali Aljufri, anda bisa langsung menuju website resmi beliau di alamat Source
DakwahHabib Ali Al Jufri sudah keliling dunia, Mimpi Sayyidina Husein Bertemu Rasulullah Sebelum Tragedi Karbala, Pesan Terakhir yang Menggetarkan 23 Juli 2022, 21:12 WIB. Sejarah Janji Setia Baiat Ridwan, di Balik Usman bin Affan Ditahan 3 Hari Kafir Quraisy 23 Juli 2022, 17:11 WIB.Jakarta - Kisah dakwah Rasulullah SAW selalu menarik perhatian. Salah satunya ketika Rasulullah SAW berdakwah di Thaif selama 10 hari Muhammad Asy-Syahawi dalam buku Saat-Saat Rasulullah Bersedih menceritakan sebuah riwayat dari Muhammad bin Jubair bin Muth'im mengenai kisah dakwah Rasulullah SAW di sepeninggal Abu Thalib, orang-orang Quraisy semakin berani menyakiti Rasulullah SAW. Akhirnya beliau pergi ke Thaif untuk berdakwah di sana dan ditemani oleh Zaid bin Haritsah RA. Peristiwa ini terjadi pada beberapa malam terakhir di bulan Syawal tahun ke-10 kenabian. Muhammad bin Umar Al Waqidi mengatakan pula, "Rasulullah SAW tinggal di Thaif selama 10 hari, dan tidak seorang pun dari pemuka Thaif yang tidak didatangi oleh Rasulullah SAW dan disampaikan dakwah, namun tidak seorang pun dari mereka yang mau memenuhi dakwah beliau."Hal itu dikarenakan mereka khawatir jika dakwah dari Nabi Muhammad SAW akan mempengaruhi kalangan muda mereka. Hingga akhirnya, mereka mengusir Rasulullah SAW dan mengatakan, "Wahai Muhammad, pergilah engkau dari negeri kami dan carilah pengikutmu di tempat lain."Lalu para penduduk Thaif pun mulai menghasut orang-orang yang bodoh agar mengusir Rasulullah SAW. Akhirnya mereka pun melempari beliau dengan bebatuan hingga kedua kaki beliau menjadi terluka dan yang saat itu menemani dakwah Nabi SAW berusaha melindungi Rasulullah SAW ketika meninggalkan Thaif dan kembali ke Makkah dengan penuh kesedihan. Sebab, tidak seorang pun dari mereka yang mau menerima dakwahnya baik dari kaum laki-laki maupun dari kaum SAW pun akhirnya memilih untuk singgah di suatu tempat yang bernama Nakhlah. Di tempat tersebut beliau melakukan salat Tahajud dan membaca surah saat itu terdapat 7 jin yang berasal dari penduduk Nashaibin ingin mendengarkan ayat-ayat Al-Qur'an yang dibaca oleh Rasulullah SAW. Namun, kedatangan mereka sama sekali tidak disadari oleh Rasulullah SAW. Hingga akhirnya turunlah firman Allah SWT dalam surah Al-Ahqaf ayat 29,وَاِذْ صَرَفْنَآ اِلَيْكَ نَفَرًا مِّنَ الْجِنِّ يَسْتَمِعُوْنَ الْقُرْاٰنَۚ فَلَمَّا حَضَرُوْهُ قَالُوْٓا اَنْصِتُوْاۚ فَلَمَّا قُضِيَ وَلَّوْا اِلٰى قَوْمِهِمْ مُّنْذِرِيْنَ ٢٩Artinya "Ingatlah ketika Kami hadapkan kepadamu Nabi Muhammad sekelompok jin yang mendengarkan bacaan Al-Qur'an. Ketika menghadirinya, mereka berkata, "Diamlah!" Ketika bacaannya selesai, mereka kembali kepada kaumnya sebagai pemberi peringatan."Kisah dakwah Rasulullah SAW ini juga diceritakan oleh Ali Muhammad Ash-Shallabi dalam Kitab Sirah Nabawiyah Jilid mulanya, Rasulullah SAW berkeinginan untuk mengadakan pusat dakwah baru. Beliau meminta pertolongan dari kaum Tsaqif namun mereka menolak bahkan mereka mengintimidasi Nabi Muhammad SAW dengan melempar batu. Lalu dalam perjalanan pulang dari Thaif tersebut ia bertemu dengan Addas, seorang Nasrani yang kemudian masuk mencatat bahwa peristiwa tersebut terjadi pada bulan Syawal, tahun ke-10 kenabian, setelah wafatnya Abu Thalib dan Khadijah. Ia menyebutkan pula bahwa beliau tinggal di Thaif selama 10 Rasulullah SAW memilih Thaif sebagai tempat tujuan dakwahnya karena Thaif adalah wilayah yang sangat strategis bagi masyarakat Quraisy. Bahkan kaum Quraisy sangat menginginkan wilayah tersebut dapat mereka mereka telah mencoba untuk melakukan hal itu. Bahkan mereka melompat ke lembah Wajj. Hal demikian lantaran Thaif memiliki sumber daya pertanian yang sangat kaya. Hingga akhirnya orang-orang Tsaqif takut kepada mereka dan mau bersekutu dengan sedikit dari orang-orang kaya di Makkah yang memiliki simpanan harta di Thaif. Juga di sanalah mereka mengisi waktu-waktu rehat di musim panas. Adapun Kabilah Bani Hasyim dan Abdu Syam senantiasa menjalin komunikasi baik dengan orang-orang Thaif. Sebagaimana juga orang-orang suku Makhzum memiliki keterkaitan kerjasama bisnis dengan orang-orang apabila Rasulullah SAW berhasil melakukan dakwah di Thaif, sesungguhnya hal ini bisa menjadi kejutan yang dapat mengagetkan kaum kafir Quraisy sehingga mereka merasa Video "Habib Ja'far, Keturunan Nabi Generasi ke-38" [GambasVideo 20detik] kri/kri Ternyatasosok tersebut adalah Rasulullah ﷺ berada di hadapan Al Habib 'Ali. Kemudian Nabi ﷺ berkata, "Duhai anakku, sampaikan salamku kepada ummi-mu dan katakan kepadanya kalau aku menunggunya di sini!" Seolah-olah gempa. Bergetar sekujur tubuh Al Habib 'Ali Al Habsyi, ia merangkak ke kamar ibundanya.