0% found this document useful 0 votes3K views4 pagesDescriptionvCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes3K views4 pagesBatik Pedalaman Dan Batik PesisirJump to Page You are on page 1of 4 You're Reading a Free Preview Page 3 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
CarilahMotif Ragam Hias Batik Pedalaman Dan Batik Pesisir Pliss Tolong Bantu Aku Kak Brainly Co Id Source Image @ contoh batik pedalaman ~ 492013 Batik pedalaman adalah batik yang berkembang di daerah pedalaman khususnya Yogyakarta dan Surakarta Solo batik pedalaman ini seringkali dikenal sebagai sebutan batik keraton atau - Batik merupakan salah satu karya yang menunjukkan identitas bangsa Indonesia. Disebut batik karena adanya corak atau lukisan yang dituangkan ke dalam sebuah kain. Batik terdiri dari dua macam yakni batik tulis dan batik cap. Tidak hanya dua hal ini saja yang membedakan batik. Batik juga memiliki ciri khas masing-masing, yang membedakan darimana mereka berasal. Salah satunya, batik pesisir atau biasa disebut dengan batik tepi laut. Pembuatan batik zaman dahulu. Yayasan Batik IndonesiaNama batik Pesisir didapat lantaran berasal dari kota-kota di pesisir pantai, seperti Cirebon, Indramayu, Semarang, Pekalongan, Tuban, Lasem, hingga Madura. Pola yang ada pada batik pesisir lebih bebas dan warnanya lebih beraneka ragam seperti merah, biru, hijau, kuning, bahkan ada pula yang oranye, ungu, dan warna-warna muda lainnya. Hal ini dikarenakan pengaruh budaya luar yang begitu kuat. Tidak seperti batik keraton, batik pesisir lebih ditujukan sebagai barang dagangan. Di samping itu budaya luar pada batik pesisir sangat mempengaruhi bentuk ragam hias batik-nya, terutama pada saat berkembangnya kerajaan Islam di Indonesia pada abad 16. Ragam flora non figuratif menjadi alternatif dalam motif batik pesisir. Dikarenakan adanya larangan dikalangan ulama Islam dalam menggambar bentuk-bentuk figuratif. Pembuatan batik. Yayasan Batik IndonesiaDalam sejarah perkembangannya, batik pesisir mengalami kemajuan sekitar abad ke-19, hal yang menyebabkan kemajuannya adalah karena adanya kemunduran produksi tekstil dari India yang selama itu menjadi salah satu produsen kain terbesar yang dijual ke pulau jawa dan mengakibatkan banyak konsumen beralih ke kain batik. Puncak perkembangan batik pesisir adalah di masa pengusaha Indo-Belanda yang berperan pada usaha pembatikan. Batik tersebut dikenal dengan nama "Batik Belanda". Selain pengusaha dari belanda pengusaha Tionghoa juga ikut dalam usaha pengembangan batik khas batik pesisir terlihat dari motif-motif yang menjadi simbol akulturasi budaya Indonesia pesisir, Tiongkok dan Belanda. Maka tidak heran jika batik pesisir lebih menerapkan motif-motif seperti burung hong, naga, kereta kuda, kapal, kupu-kupu, burung merak dan pipit. Juga motif-motif dengan ciri khas lingkungan yang sangat batik pesisir pada model. Info BatikPenggunaan bati pesisir lebih sebagai model pakaian dan busana modern. Dengan variasi yang begitu banyak seperti gamis, dress, sampai pakaian model terbaru yang menggunakan motif Menarik Lainnya Benarkah Pakai Earphone Saat Ponsel Di-Charge Bisa Sebabkan Kematian? Selain ke Wamena, Jokowi Kirim Ribuan Paket Bagi Korban Gempa Ambon Baru Berusia 6 Tahun, Bocah Ini Sudah Jago Bermain Game CSGOMengenalSejarah dan Motif Batik Pesisir. Rabu, 02 Oktober 2019 14:24 WIB 02 Oktober 2019, 14:24 WIB Di samping itu budaya luar pada batik pesisir sangat mempengaruhi bentuk ragam hias batik-nya, terutama pada saat berkembangnya kerajaan Islam di Indonesia pada abad 16. Ragam flora non figuratif menjadi alternatif dalam motif batik pesisir.29 Semester 2 Semester 2 Berdasarkan perkembangannya, ragam hias batik sangat dipengaruhi oleh budaya luar sehingga dihasilkan corak batik yang beraneka ragam untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang juga beraneka ragam. Berdasarkan wilayah penyebaran motif pada kain batik dan dilihat juga dari periode perkembangan batik di Indonesia, batik dapat dibagi menjadi dua batik pedalaman atau sering disebut dengan klasik dan batik pesisir. Kedua istilah batik ini tidak hanya berlaku pada masa dahulu kala saja, tetapi tetap berlangsung hingga saat ini. Pembeda kedua istilah batik ini terdapat pada cara pembuatannya dan motif atau corak yang ada pada kain batik tersebut. a. Batik Pedalaman Klasik Batik pedalaman adalah pengategorian batik yang berkembang di masa lalu. Dahulu pembatik hanya ditemui di daerah-daerah pedalaman. Selain itu juga tidak sembarang orang bisa melakukan proses pembatikan sehingga jarang dijumpai di lingkungan masyarakat luas. Pada masa kejayaan kerajaan di Indonesia seperti Majapahit, batik hanya ditemui di kalangan raja-raja dan petinggi kraton yang boleh mengenakan kain batik. Maka, pembatik hanya dapat dijumpai di wilayah kraton. Batik kraton adalah batik yang tumbuh dan berkembang di DWDVGDVDUGDVDU¿OVDIDWNHEXGD\DDQ-DZD\DQJ mengacu pada nilai-nilai spiritual dan terdapat harmonisasi antara alam semesta yang tertib, serasi dan seimbang. Di unduh dari 30 Prakarya Kelas IX Prakarya Kelas IX Para pembatik kraton membuat batik dengan cara yang tidak biasa, yaitu menggunakan banyak proses dan ritual pembatikan. Para pembatik kraton ibarat ibadah, suatu seni tinggi yang patuh pada aturan serta arahan arsitokrat Jawa. Istilah-istilah batik pun mulai dikenal sejak zaman ini dan hampir semuanya menggunakan istilah dalam bahasa Jawa. Ragam hias diciptakan bernuansa kontemplatif, tertib, simetris, bertata warna terbatas, seperti hitam, biru tua wedelan, dan cokelat soga. Ragam hias ini memiliki makna simbolik yang beragam. Maka batik dikenal masyarakat sebagai kebudayaan nenek moyang dari daerah Jawa. Oleh sebab itu, batik pedalaman sering disebut juga sebagai batik klasik, hal ini sesuai dengan beberapa alasan di atas. Namun, karena perkembangan masyarakat, batik dapat keluar dari kalangan kraton dan menyebar ke seluruh pelosok tanah air Indonesia karena sejalan dengan adanya integrasi budaya. b. Batik Pesisir Batik pesisir adalah batik yang berkembang di masyarakat yang tinggal di luar benteng kraton. Sebagai akibat dari pengaruh budaya daerah di luar Pulau Jawa juga adanya pengaruh budaya asing seperti Cina dan India serta agama Hindu dan Buddha. Hal ini menyebabkan batik tumbuh dengan berbagai corak yang beraneka ragam. Para pembatik daerah pesisir merupakan rakyat jelata yang membatik sebagai pekerjaan sambilan pengisi waktu luang yang Di unduh dari 31 Semester 2 Semester 2 sangat bebas aturan, tanpa patokan teknis dan religio-magis. Oleh sebab itu ragam hias yang diciptakan cenderung bebas, spontan, dan kasar dibandingkan dengan batik kraton. Para pembatik pesisir lebih menyukai cara- cara yang dapat mengeksplorasi batik seluas- luasnya. Akibatnya, banyak ditemui warna- warna yang tidak pernah dijumpai pada batik pedalamanklasik. Warna-warna yang digunakan mengikuti selera masyarakat luas yang bersifat dinamis, seperti merah, biru, hijau, kuning, bahkan ada pula yang oranye, ungu, dan warna- warna muda lainnya. Ragam hias pada karya batik Indonesia sangat banyak. Tentunya setiap motif memiliki makna sesuai dengan budaya setiap daerah. Di bawah ini ditampilkan beberapa motif dengan makna simboliknya. Sumber Gambar Batik Pedalaman, Motif Truntum, Jawa Tengah. Motif trumtum, merupakan lambang cinta kasih yang tulus tanpa syarat, abadi, dan makin lama makin terasa subur berkembang tumaruntum. Di unduh dari 32 Prakarya Kelas IX Prakarya Kelas IX Sumber Dokumen Kemdikbud Gambar Batik Pesisir, Pekalongan. Motif bunga dan tumbuhan, memiliki makna untuk selalu menjaga kelestarian alam. LEMBAR KERJA 4 LK-4 Nama Anggota Kelompok .................................. Kelas .................................................................. Menginterpretasi Batik Pedalaman dan Batik Pesisir Gambar Motif Nama Motif Jenis Batik Deskripsi Ragam Hias Makna Simbolis Ungkapan perasaan ............................................................................ ............................................................................ 1. ODW3URGXNVLDWLN Olehsebab itu, ragam hias yang diciptakan cenderung bebas, spontan, dan kasar dibandingkan dengan batik keraton. Berdasarkan wilayah penyebaran motif pada kain batik dan dilihat juga. Batik pedalaman merupakan batik yang tumbuh atas dasar filsafat kebudayaan yogyakarta atau solo. Batik pedalaman (klasik) batik pedalaman adalah pengategorian A. Batik KeratonB. Batik PesisirB. Batik PesisirBatik pesisir adalah batik yang berkembang di masyarakat yang tinggal di luar benteng keraton, sebagai akibat dari pengaruh budaya daerah di luar Pulau itu, adanya pengaruh budaya asing seperti Cina dan India, termasuk agama Hindu dan Budha, hal ini menyebabkan batik tumbuh dengan berbagai corak yang beraneka pembatik daerah pesisir merupakan rakyat jelata yang membatik sebagai pekerjaan sambilan pengisi waktu luang yang sangat bebas aturan, tanpa patokan teknis. Oleh sebab itu, ragam hias yang diciptakan cenderung bebas, spontan, dan kasar dibandingkan dengan batik pembatik pesisir lebih menyukai cara-cara yang dapat mengeksplorasi batik seluas-luasnya sehingga banyak ditemui warnawarna yang tidak pernah dijumpai pada batik pedalaman/ yang digunakan mengikuti selera masyarakat luas yang bersifat dinamis, seperti merah, biru, hijau, kuning, bahkan ada pula yang oranye, ungu, dan warna-warna muda hias pada karya batik Indonesia sangat banyak. Tentunya masing-masing motif memiliki makna sesuai dengan budaya masingmasing daerah. Di bawah ini ditampilkan beberapa motif dengan makna trumtum, merupakan lambang cinta kasih yang tulus tanpa syarat, abadi, dan semakin lama semakin terasa subur berkembang tumaruntum. Motif bunga dan tumbuhan memiliki makna untuk selalu menjaga kelestarian juga Kerajinan Tekstil di IndonesiaTugas Individu Mengobservasi Motif dan Makna SimbolisCarilah motif ragam hias batik pedalaman dan batik motifnya dan berilah warna yang sesuai dengan motif makna simbolik dari masing-masing motif. Back to top button
BatikPedalaman Klasik Batik Pesisir. 29 Semester 2 Semester 2 Berdasarkan perkembangannya, ragam hias batik sangat dipengaruhi oleh budaya luar sehingga dihasilkan corak batik yang beraneka ragam untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang juga beraneka ragam. Berdasarkan wilayah penyebaran motif pada kain batik dan dilihat juga dari periodePada zaman penjajahan Belanda, batik dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yakni batik vorstenlanden dan batik pesisir. Yang disebut batik vorstenlanden adalah batik dari daerah Solo dan Yogyakarta, sedangkan batik pesisir adalah semua batik yang pembuatannya dikerjakan di luar daerah Solo dan Yogyakarta. Istilah batik "pesisir" muncul karena letaknya berada di daerah pesisir utara pulau jawa seperti Cirebon, Indramayu, Lasem, Bakaran, dan lain sebagainya. Pola yang ada pada batik pesisir lebih bebas dan warnanya lebih beraneka ragam, dikarenakan pengaruh budaya luar yang begitu kuat. Tidak seperti batik keraton, batik pesisir lebih ditujukan sebagai barang dagangan. Di samping itu budaya luar pada batik pesisir sangat mempengaruhi bentuk ragam hias batik-nya terutama pada saat masuknya agama Islam pada abad 16. Ragam flora non figuratif menjadi alternatif dalam motif batik pesisir dikarenakan adanya larangan dikalangan ulama Islam dalam menggambar bentuk-bentuk figuratif. Dalam sejarah perkembangan batik pesisir mengalami kemajuan sekitar abad ke-19, hal yang menyebabkan kemajuannya adalah karena adanya kemunduran produksi tekstil dari India yang selama itu menjadi salah satu produsen kain terbesar yang dijual ke pulau jawa dan mengakibatkan banyak konsumen beralih ke kain batik. Puncak perkembangan batik pesisir adalah di masa pengusaha Indo-Belanda yang berperan pada usaha pembatikan. Batik tersebut dikenal dengan nama "Batik Belanda". Selain pengusaha dari belanda pengusaha Tionghoa juga ikut dalam usaha pengembangan batik pesisir. Batik pesisir memiliki ciri-ciri sebagai berikut - Ragam hias batik-nya bersifat natural dan mendapat pengaruh kebudayaan asing secara dominan. - Warna beraneka ragam Batik pesisir terbagi menjadi delapan model 1. Batik pesisir tradisional yang merah biru 2. Batik hasil pengembangan pengusaha keturunan, khususnya Tionghoa dan indo Eropa 3. Batik yang dipengaruhi kuat oleh Belanda 4. Batik yang mencerminkan kekuasaan kolonial 5. Batik hasil modifikasi pengusaha Tionghoayang ditujukan untuk kebutuhan kalangan Tionghoa 6. Kain panjang 7. Batik hasil pengembangan dari model batik merah biru 8. Kain adat Polayang terdapat pada batik pesisir lbih bebas dan memiliki warna yang beraneka ragam. Dikarenakan pengaruh dari budaya luar yang sangat kuat. Tidak seperti batik keraton, batik pesisir lebih di utamakan sebagai barang dagangan. Selain itu budaya luar dari batik pesisir sangatlah berpengaruh terhadap bentuk dan ragam hias batik pesisir
Kemudianselalu ada ragam hias berbentuk belah ketupat yang juga sejajar dengan ragam hias utama pola parang, ragam hias ini disebut sebagai mlinjon. Motif batik ini banyak digunakan untuk menghadiri pesta. Dengan memakai kain batik motif ini, Si pemakai diharapkan dapat memiliki kecerdasan, kewibawaan, serta ketenangan. 7. Parang Centung
Olehsebab itu, ragam hias yang diciptakan cenderung bebas, spontan, dan kasar dibandingkan dengan batik keraton. Para pembatik pesisir lebih menyukai cara-cara yang dapat mengeksplorasi batik seluas-luasnya sehingga banyak ditemui warnawarna yang tidak pernah dijumpai pada batik pedalaman/klasik. Warna-warna yang digunakan mengikuti selera